Ambon, Tribun Maluku: Untuk mencegah terjadi inflasi, Dinas Pertanian Provinsi Maluku membantu sebanyak 2000 anakan cabai kepada Jemaat GPM Anugerah Desa Passo.
Secara simbolis, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si berkenaan menyerahkan bantuan anakan cabai yang diteriam langsung oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Passo, Pendeta Neles Radjawane, S.Th, usai kebaktian Minggu (19/1/2025) yang disaksikan oleh warga Jemaat GPM Anugerah.
Selanjutnya Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Passo, Pendeta Neles Radjawane, S.Th menyerahkan bantuan tersebut kepada warga jemaat melalui Ketua Wadah Pelayanan Perempuan dan Ketua Wadah Pelayanan Laki-laki Jemaat GPM Anugerah Passo.
Hadir dalam acara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Kepala Bidang Hortikultura Distan Maluku, Doni Lekatompessy, SP. MM, Kepala UPTD Balai Benih Padi Palawija dan Hortikultura, Sofyan Marasabessy, SP. M.Si, Kepala UPTD Balai Keswan dan Kesmavet, Rifai Bannu Nur, S.Pt. M.Si dan Kepala Seksi Pengajaran dan Pelatihan Balai Diklat Pertanian Maluku, Ivonne M. Siahaya, SP. M.Si
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si dalam arahannya mengatakan, hari ini Minggu (19/1/2025) Dinas Pertanian Provinsi Maluku sebagai salah satu dari bagian pemerintah daerah yang hadir untuk turut berprtisipasi membantu sebanyak 2000 anakan cabai termasuk tahun 2024 lalu sebanyak 500 anakan cabai untuk Jemaat GPM Anugerah di Desa Passo.
Menurut Dr. Tauda, Dinas Pertanian Provinsi Maluku juga akan membantu anakan buah-buahan seperti mangga dan rambutan, sesuai surat permintaan dari Jemaat Passo Angerah.
Hingga saat, kurang lebih 13.700 anakan cabai yang sudah di salurkan oleh Distan Maluku kepada pihak Gereja, Klasis, Paroki (Katolik), Dasawisma dan kelompok swadaya masyarakat, sesuai dengan permintaan.
“Jadi ada kurang lebih ada 30.000 anakan cabai yang Distan Maluku siapan tahun 2025 ini, tujuannya adalah untuk upaya pengendalian inflasi,” ucapnya.
Harga cabai hari Jumat (17/1/2025) di Pasar Mardika terendah Rp65.000/kg tertinggi Rp85.000/kg. Sebelumnya mejelang Natal 2025 kemarin dan Tahun Baru harga cabai mencapai Rp100.000 kg. Dalam lima tahun terakhir cabai rawit menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Maluku.
Oleh karena itu, melalui program gerakan tanam cabai yang melibatkan semua unsur masyarakat, termasuk Jemaat GPM Anugerah Passo bertujuan untuk bersama-sama masyarakat menyediakan pangan yang kurang tersedia.
“Kalau ada kendala hama pada tanaman cabai kita (Distan Maluku-red) akan membantu untuk menanganainya,” ucapnya.
Dr. Tauda berharap, bantuan anakan cabai yang diberikan oleh Distan Maluku dapat di tanam dan di pelihara dengan baik, untuk meningkatkan pendapatan serta memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Ketua Majelis Jemaat GPM Anugerah Passo, Pendeta Neles Radjawane, S.Th saat dikonfirmasi mengatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Dinas Pertanian Provinsi Maluku karena sudah membantu memberikan anakan cabai kepada warga jemaat GPM Anugerah.
Menurut Pendeta Neles, dalam kaitan dengan pengembangan ekonomi keluarga (umat), maka bantuan anakan cabai dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku sangat baik dan membantu.
Semoga akan bermanfaat dan akan dikembangkan demi dan untuk pengembangan ekonomi keluarga jemaat di Passo Anugerah, serta menjadi motivasi buat umat untuk terus mengembangkan potensi yang ada sehingga semakin memperbaiki taraf hidup perekonomian keluarga masing-masing.
Ibu Yosy Hahury (38) menuturkan, tahun 2024 lalu dirinya bersama warga Jemaat GPM Anugerah mendapat bantuan anakan cabai dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku, dengan jumlah sesuai permintaan warga jemaat yaitu antara 10-20 anakan cabai.
Sebagai ibu rumah tangga, ibu Yosy sendiri mendapat 10 anakan cabai dan setelah ditanam hasilnya sangat baik dan dapat dipergunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, membantu perekonomian keluarga, bahkan sempat berbagi dengan orang lain juga dalam hal ini tetangga.
“Jadi hasilnya sangat baik sehingga mengurangi pengeluaran keluarga bahkan saya tidak lagi ke pasar untuk membeli cabai, dan saya siap untuk memberikan motivasi, semangat serta mengajak warga sekitar untuk menanam anakan cabai bantuan dari Distan Maluku tersebut,” ucapnya.
Dia berharap, bantuan tersebut tidak hanya terbatas dalam dua tahun ini saja (2024-2025) namun ke depan berlanjutan terus karena sangat berdampak positif kepada warga masyarakat/umat.