Ambon, Tribun Maluku: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, pada bulan November 2024 Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai US$ 9,38 juta sementara impor senilai US$ 24,11 juta.
Ini berarti Maluku mengalami defisit sekitar US$ 14,73 juta pada neraca perdagangan luar negeri,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Rabu (8/1/2025).
Menurut Pattiwaellapia , pada Januari sampai Desember 2023, Maluku juga mengalami defisit sebesar US$ 219,64 juta.
Setiap bulan di sepanjang tahun 2023, Maluku selalu mengalami defisit dan yang terdalam terjadi di bulan November 2023 yang mencapai US$ 37,47.
Hal ini dikarenakan masih tingginya impor barang dari luar negeri. Impor barang tersebut di dominasi dari sektor migas.
Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri.
Tercatat, ekspor migas Maluku selama Januari sampai Desember 2023 hanya sebesar US$ 28,89 juta sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai US$ 288,21 juta.
Sehingga kondisi neraca volume perdagangan luar negeri Provinsi Maluku bulan November 2024, juga mengalami defisit sebesar 24,95 ribu ton.
Hal ini disebabkan karena volume impor Maluku (36,19 ribu ton) lebih besar dibandingkan volume ekspor Maluku (11,24 ribu ton).