Piru, Tribun Maluku: Deputi Bidang Keluarga Sejahtera/Pemberdayaan Keluarga (KS/PK) BKKBN, Nopian Andusti, SE. MT dalam kunjungan kerjanya (Kunker) ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), berkesempatan untuk mengukuhkan Penjabat (Pj) Bupati Seram Bagian Barat, Andi Chandra As’sabuddin dan Ketua TP-PKK Seram Bagian Barat Ny. Norma Riana As’sabuddin sebagai Ayah dan Bunda GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten SBB, bertempat di Aula Lantai 3 Kantor Bupati SBB, Jumat (01/12/2023).
Dalam sambutannya, Deputi KSPK BKKBN, Nopian Andusti mengatakan, salah satu visi Pemerintah di tahun 2045 adalah sumber daya manusia (SDM) unggul, berbudaya, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Menurut Nopian, di tahun 2045 akan tercipta Generasi Emas yang berdaulat, maju, adil, dan mandiri.
Di aspek lain, Pemerintah juga memiliki target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tahun 2030, dua diantaranya yaitu Menghilangkan kelaparan dan menurunkan resiko kekurangan gizi, dan Mengurangi rasio angka kematian ibu, menurunkan angka kematian neonatal, serta akses kesehatan reproduksi (Kespro) yang universal.
“Untuk mencapai visi dan target SDGs 2030, kita harus mengupayakan agar keluarga-keluarga muda berkualitas sebab itu adalah kunci Indonesia Emas atau 100 Tahun Indonesia Merdeka,” ungkap Nopian.
Oleh karena itu Pembangunan Keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa.
Dikatakan, tahun 2025-2035 merupakan fase puncak periode bonus demografi yang harus terus dikapitalisasi, keluarga sehat, produktif, dan berkualitas adalah tujuan Program Bangga Kencana menuju Indonesia Emas 2045.
Generasi Milenial dan Post-Milenial adalah sasaran utama Program Bangga Kencana, pola komunikasi harus berubah, Program Bangga Kencana bukan semata-mata KB, namun membangun keluarga secara utuh dalam berbagai dimensinya, Persoalan Stunting masih menjadi masalah bagi keluarga Indonesia.
Upaya pemerintah untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada Remaja mulai sedari dini menyiapkan kehidupan berkeluarga yang sangat ideal dalam melakukan pencegahan stunting.
Ayah dan Bunda Genre sebagai orang tua dari para remaja, memiliki peran penting dalam pengasuhan dan pendampingan tumbuh kembang remaja, termasuk dalam mendukung upaya pendewasaan usia perkawinan.
Demikian dikatakan Pj. Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat dan Ketua TP-PKK setelah dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Genre Kabupaten Seram Bagian Barat.
Hal ini dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia khusus para remaja di Kabupaten Seram Bagian Barat dan berkomitmen untuk menjadi motivator dalam peningkatan kualitas generasi muda dan membuka ruang diskusi serta mendukung penuh promosi dan sosialisasi program Genre di daerah itu.
Pj. Bupati SBB memberikan apresiasi kepada BKKBN atas dilakukannya Pengukuhan Ayah dan Bunda GenRe, dengan harapan saling membangun sinergitas, kolaborasi dalam memerangi stunting, meningkatkan ekonomi keluarga serta pemanfaatan lahan untuk bahan pangan sehingga menghasilkan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego dalam laporannya mengatakan, Pengukuhan Ayah dan Bunda GenRe di Kabupaten Seram Bagian Barat diharapkan dapat menjadi sosok Ayah dan Bunda Remaja di wilayah ini, agar tidak ada yang melakukan hal-hal yang negative serta mampu melakukan pencegahan stunting dari hulu seperti yang diamanatkan dalam PERPRES 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Remaja sangat membutuhkan sosok atau figur yang dapat menjadi panutan, sehingga kehadiran Ayah atau Bunda GenRe dinilai sebagai salah satu solusi yang tepat.
Semoga kehadiran Ayah dan Bunda GenRe dalam lingkungan remaja dapat menjadi vitamin dalam menata masa depannya terutama menyiapkan generasi muda untuk menjadi pasangan yang ideal, harmonis dan bisa mengimplementasikan delapan fungsi keluarga.
“Kalau berbicara penanganan stunting kita harus mulai dari hulu, maka penting kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan remaja melalui Forum GenRe (Generasi Berencana) yang sudah ada, ataupun melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) yang sudah terbentuk di Kabupaten Seram Bagian Barat,” ulas Renta.
Dikatakan, ketahanan remaja sangat penting karena apabila ketahanan remaja dan keluarga kuat, maka ketahanan negara akan kuat.
Apalagi saat ini sedang menghadapi bonus demografi, sehingga sumber daya manusia harus disiapkan sejak dini.
Remaja harus memiliki cita-cita tinggi, karena dengan itu mereka memiliki impian. Untuk meraih impian itu tentunya harus bisa merencanakan tahapan-tahapan.
“Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai pernikahan usia anak, kejarlah ijazahmu sebelum kamu kejar baju pengantinmu,” ucap Renta.