Ambon, Tribun-Maluku.com : Menyusul pelantikan Bakti Artanta menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku pada 18 Januari 2022 lalu, maka pada Jumat, 10 Juni 2022 dilaksanakan seremoni pengukuhan yang bertempat di Ballroom Hotel Santika Premiere, Ambon.
Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia, Destry Damayanti secara resmi mengukuhkan Bakti Artanta sebagai KPw BI Provinsi Maluku menggantikan Noviarsano Manullang yang berpindah tugas ke KPw BI Provinsi Jawa Tengah.
Prosesi pengukuhan ini merupakan rangkaian pelaksanaan agenda pelantikan dan serah terima jabatan 39 pimpinan satuan kerja, baik Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan di dalam dan luar negeri.
Demikian press release Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, M.Lukman Hakim yang diterima Redaksi Tribun-Maluku.com di Ambon, Jumat (10/6/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku yang baru secara formal kepada stakeholders maupun mitra strategis yang telah mendukung kelancaran, serta pelaksanaan tugas Bank Indonesia di wilayah kerja Provinsi Maluku.
Destry Damayanti dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah bagian transformasi organisasi dan Sumber Daya Manusia di BI.
Transformasi ini diperlukan dalam mewujudkan visi BI menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.
Lebih lanjut, Destry juga berharap bahwa KPw BI Provinsi Maluku dapat terus menjadi partner utama bagi pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku.
Potensi kekayaan alam yang sangat besar di Provinsi Maluku merupakan modal utama dalam mencapai Maluku yang lebih sejahtera ke depan.
Di sisi lain, DGS BI juga mengingatkan bahwa masih terdapat tiga tantangan perekonomian tahun
2022 yakni: Perang Rusia – Ukraina yang memberikan dampak kenaikan harga energi dan komoditas; Percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara yang ditandai dengan kenaikan tingkat suku bunga; dan Pelemahan ekonomi Tiongkok yang merupakan mitra dagang strategis Indonesia.
Untuk itu, Bank Indonesia mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk dapat menghadapi tantangan ini
secara optimis, antara lain dengan terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi.
Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Maluku, yang diwakili oleh SEKDA, menyampaikan apresiasi atas berbagai bentuk implementasi kebijakan BI yang strategis dalam upaya pengendalian inflasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, akselerasi digitalisasi dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, upaya konsisten dalam pengembangan ekonomi, menjaga peredaran uang kartal, mendorong ekosistem ekonomi digital, serta berbagai upaya lainnya dalam mendorong potensi ekonomi di Maluku, termasuk pariwisata.
Pemerintah Provinsi Maluku menyampaikan harapan untuk dapat terus menjaga sinergi, koordinasi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia yang telah terjalin dengan baik selama ini.