Ambon, Tribun-Maluku.Com: Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan R.I Febry Calvin Tetetelepta memberikan pernyataan yang keliru terkait penyebutan nama asal daerah pakian adat yang dipakai Presiden R.I Jokowidodo saat diwawancarai salah satu tv Nasional, Rabu (16/08/23)
Hal ini kemudian mendapat tanggapan serius dari salah satu Tokoh Pemuda asal Tanimbar Alexander Lerebulan yang ditemui media ini Rabu (06/08/23).
“Barusan publik dikagetkan dengan pernyataan Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta (FCT) yang salah menyebutkan nama daerah pakaian adat yang dipakai Presiden Jokowidodo dalam Sidang Tahunan MPR-RI, dirinya menyebutkan bawa pakian adat Tanimbar yang dipakai Presiden berasal dari Maluku Barat Daya (MBD) padahal kita tau bersama bawa Kabupaten MBD dan KKT merupakan 2 kabupaten yang berbeda,” jelas Rerebulan.
Menurut Lerebulan, apa yang disampaikan oleh FCT yang juga merupakan anak asli Maluku jelas keliru.
“FCT orang asli Maluku, yang juga digadang -gadang akan jadi calon Gubernur Maluku, ko bisa salah sebut nama Pakian Adat yang berasal dari Kabupaten Tanimbar, baru ditonton secara live di Metro TV salah satu siaran Nasional yang biasanya di tonton ratusan juta warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Rerebulan dengan kesal.
Lerebulan berharap, agar FCT bisa meminta maaf kepada Warga Tanimbar terkait dengan pernyataan yang telah terlanjut tersiar di TV Nasional.
“Karena ini terkait dengan identitas dan jati diri orang tanimbar yang diwariskan oleh leluhur kepada kami anak cucu,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam Sidang istimewa MPR-RI tersebut nampak orang nomor 1 di Indonesia itu mengenakan pakaian adat asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, selain itu Presiden Jokowidodo telah menyebutkan asal pakian tersebut dari Tanimbar Provinsi Maluku.
Selang beberapa menit kemudian, di live dialog Metro TV, Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta menjadi juru bicara KSP menjelaskan maksud dibalik penampilan dan substansi pidato Presiden Joko Widodo yang justru membuat kecewa warga Tanimbar karena salah menyebutkan daerah asal pakian tersebut.