Ambon, Tribun-Maluku.com : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, pada Desember 2019 dari 82 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.
Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,33 persen dengan IHK 132,91 dan Kota Tual mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK 159,44,” kata Ir. Jessica Pupella, M.Si, Kabid Statistik Distribusi BPS Prov. Maluku di Ambon, Kamis (2/1/2020).
Menurut Pupella, inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK 139,73 dan inflasi terendah di Kota Watampone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,88 persen dengan IHK 138,34 dan deflasi terendah terjadi di Kota Bukit Tinggi dan Kota Singkawang sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 133,58 dan sebesar 137,78.
Pada Desember 2019 dari 82 Kota IHK di Indonesia, IHK Kota Ambon menduduki peringkat 73. Inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 81, inflasi tahun kalender maupun tahun ke tahun menduduki peringkat 51.
Sementara IHK Kota Tual masih tetap menduduki peringkat 1, inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 64, inflasi tahun kalender maupun tahun ke tahun menduduki peringkat 36.
10 komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Kota Ambon adalah : akademi/perguruan tinggi, roti manis, tomat sayur, emas perhiasan, kangkung, serta bawang merah, bayam, rokok kretek filter, angkutan udara, dan roti tawar. 10 komoditas penyumbang terbesar terhadap deflasi adalah : ikan layang, cabai merah, cabai rawit, tarip pulsa ponsel, ikan cakalang, semen, besi beton, ikan cakalang asap, ikan tongkol, dan telepon seluler.
10 komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Kota Tual selama tahun 2019 adalah : ikan cakalang, kayu balokan, ikan teri, ketela rambat, rokok kretek filter, angkutan udara, bawang merah, papaya, daun singkong, dan bayam. 10 komoditas penyumbang terbesar terhadap deflasi adalah : ikan layang, ketela pohon, ikan ekor kuning, tarip pulsa ponsel, ikan kembung, ikan tembang, ikan baronang, tarip listrik, jantung pisang, kacang panjang.
Dikatakan, hasil pemantauan BPS pada Desember 2019 diketahui bahwa, terjadi deflasi di Kota Ambon sebesar 0,33 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 133,35 pada November 2019 menjadi 132,91 pada Desember 2019. Inflasi tahun kalender (Desember 2019 terhadap Desember 2018 dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) tercatat sebesar 2,06 persen.
Deflasi di Kota Ambon terjadi karena adanya penurunan IHK pada tiga kelompok pengeluaran yakni
tertinggi masih tetap pada kelompok bahan makanan 3,27 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,01 persen;
Empat kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan IHK, tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,63 persen; diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen; selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,05 persen.
Sementara hasil pemantauan BPS di Kota Tual menunjukkan terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 159,20 pada November 2019 menjadi 159,44 pada Desember 2019. Inflasi tahun kalender (Desember 2019 terhadap Desember 2018) dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) Kota Tual tercatat sebesar 2,34 persen.
Inflasi di Kota Tual terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan IHK, yakni tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,94 persen; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,56 persen; kelompok sandang sebesar 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen. Kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,64 persen dibanding November 2019.