Ambon, Tribun Maluku : Drama panas kembali mencuat dari dunia pendidikan Maluku Tengah!
Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Malteng, Hana Laisina, diduga panik dan berusaha cuci nama setelah pemberitaan Tribun-Maluku.com mengungkap dugaan penyelewengan Dana PIP di sekolah yang dipimpinnya.
Bukan memberikan hak jawab ke media yang menulis, Laisina malah lari ke media lain sambil menggandeng sekelompok orang yang diduga kroni-kroninya sendiri.
Publik pun geger. Ada apa sebenarnya di balik manuver aneh ini?
“Kalau dia yakin bersih, kenapa harus sembunyi di media lain? Datang dong klarifikasi di tempat berita itu dimuat,” sindir salah satu warga yang mengikuti kasus ini dari dekat.
Langkah Kepala Sekolah ini dianggap sebagai aksi panik untuk menenangkan publik dan menutupi persoalan yang lebih besar.
Padahal, Tribun-Maluku.com disebut sudah memiliki data dan bukti kuat terkait kejanggalan dana bantuan pendidikan tersebut.
Lebih mengejutkan lagi, perjalanan “klarifikasi” itu kabarnya difasilitasi oleh seorang tokoh masyarakat Hulaliu, yang oleh Laisina sendiri diakui sebagai ponakannya.
Tokoh itu bahkan ikut mendampingi Laisina saat bertemu media lain dan menyusun narasi pembelaan.
Publik pun mulai curiga Apakah klarifikasi ini benar untuk meluruskan informasi atau sekadar rekayasa untuk menggiring opini publik?
Tokoh masyarakat yang ikut campur itu ironisnya dikenal sebagai wartawan tua dan juga mantan anggota DPR Kota Ambon.
Namun alih-alih menegakkan etika jurnalistik, ia justru membiarkan proses klarifikasi liar demi menyelamatkan sang Kepala Sekolah.
“Yang dibawa itu bukan saksi netral. Semua orang dekatnya. Sudah diatur semua,” ungkap sumber
Lebih ironisnya, menurut JN salah satu Pemerhati Pendidikan asal negeri Hulaliu Maluku Tengah, saking paniknya Laisina membuat rapat dadakan dengan orang tua siswa
Bahkan sengaja mencuci otak para orang tua siswa kalau buku rekening siswa baru saja diambil dari sekolah SD, sedangkan buku-buku tersebut sudah berada ditangannya sejak siswa-siswi masuk SMP
Salah satu orang tua sangat kecewa dengan aksi sang kepsek itu yang mencoba mencari penyelematan diri karena sudah mulai terkuak sepak terjangnya
Menurut orang tua tersebut lewat telpon, setahu dirinya, dari mulai anaknya masuk SMP buku tabungan sudah diberikan pihak sekolah dasar
Namun dirinya berpikir Mungkinkah sudah di SMP anaknya tidak lagi mendapatkan dana PIP lagi
Betapa terkejut dirinya ketika diadakan rapat Minggu kemarin, hal ini yang menjadi tanda tanya
Pasalnya mereka disuruh untuk mempertanyakan buku rekening ke sekolah SD asal anak mereka
Untuk diketahui Langkah “klarifikasi kilat” itu kini justru berbalik arah menjadi bumerang, Publik makin yakin ada yang disembunyikan.
Diduga keras, Laisina memilih media lain karena tahu, jika datang ke Tribun-Maluku.com, semua kebusukan akan terbongkar.
Data dan bukti sudah dipegang redaksi.
Kini masyarakat menunggu
Apakah Hana Laisina berani tampil jujur di depan publik atau terus bersembunyi di balik kroni dan klarifikasi pesanan?
Untuk diketahui, Bukan hanya Dana PIP yang bermasalah, adapula dugaan penyelewengan Dana BOS dan juga DAK 2020 yang saat ini patut diselidiki
Informasi yang diperoleh pihak inspektorat Maluku Tengah Minggu kemarin sudah turun langsung ke SMPN 6 Malteng
Namun hasil kunjungan Inspektorat belum diperoleh media, meskipun sudah melakukan konfirmasi ke Kepala Inspektorat, sampai berita dinaikan kepala inspektorat Malteng belum merespon konfirmasi media






