Ambon, Tribun-Maluku.com : Dinas Pendidikan Provinsi Maluku akan berupaya mendorong peningkatan Mutu Pendidikan Maluku masuk 10 Besar.
Demikian penjelasan Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji, pada pelaksanaan Coffe Morning, Kamis (1/4/2021) di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.
Menurutnya, saat ini peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Maluku sampai dengan saat ini masih berada pada peringkat 32 dari 34 provinsi di Indonesia.
Dengan peringkat ke 32 ini menjadi beban bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Maluku selama ini, karena Maluku merupakan salah satu provinsi dari 8 yang ikut memerdekakan NKRI.
, ” Kalau mau ikut betul kita harus masuk 10 besar, tapi kita masuk peringkat ke 32 itu sangat memprihatinkan, “ujarnya.
Untuk itu dirinya bertekad untuk menggeser dari peringkat ke 32 menjadi banyak hal yang harus menurunkan dari 32 menjadi 10 besar, namun banyak hal yang harus dilakukan.
Ia menambahkan dari 8 standar pendidikan yang harus dilaksanakan, terdapat dua nilai yang terendah yaitu pada bidang sarana dan prasarana serta bidang mutu.
Dengan demikian maka dua bidang ini yang akan menjadi perhatian Dinas Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan.
sedangkan Untuk bidang peningkatan mutu, khususnya pendidikan menengah, banyak hal yang dilakukan, untuk ketenagakerjaan di tahun 2020, ada penilaian angka kredit untuk naik pangkat sekitar 980 tenaga pendidik.
Ini merupakan PR tahun kemarin dan kita selesaikan tahun 2020, 980 tenaga pendidik yang dinilai untuk angka kredit, kenaikan pangkat, kenaikan berkala dan sebagainya,” tuturnya.
Ditambahkan pula, Dikbud juga sudah melakukan uji kompetensi Guru, yang diikuti 60 guru, dan pada tahun 2020 penyedia tenaga guru tidak tetap untuk SMK, SMA dan SLB ubtuk guru kontrak sebanyak 1004 dari 1042 orang.
Sedangkan untuk pengembangan profesi guru, menurutnya ada 50 orang guru yang akan ikut sertifikasi.
Selain itu untuk seleksi calon kepala sekolah bagi SMA, SMK dan SLB, menurut Sangadji, diikutsertakan sebanyak 200 orang dari kuota 40 orang.
, “Kita diuntungkan karena situasi, karena pandemi kita tidak berangkat ke Solo mereka menggunakan daring, sehingga dari 40 kita bisa ikuti sertakan menjadi 200,” Ujarnya.
Dari 200 orang, hanya 150 guru yang lulus dan mendapat kesempatan sebagai kepala sekolah.
Sementara terkait dengan guru sekolah yang dimiliki Dikbud Maluku, menurut Sangadji, saat ini ada 400 guru sekolah di Maluku.
Apabila wacana yang disampaikan oleh Mendkbud bahwa 2021 bisa dijalankan, bahwa seluruh kepsek harus mendapatkan lux , kalau tidak sekolah tidak akan mendapatkan dana BOS maka kita di Dikbud Maluku sudah siap dengan calon-calon kepsek tersebut..
Dijelaskan pula, pihaknya juga mengadakan Seleksi pengawas dan 34 orang yang bisa lolos seleksi tersebut
Dirinya berharap dengan lolosnya 34 tenaga pengawas nantinya kembali ke Kabupaten asal dan menjalankan tugasnya dengan baik.