Ambon, Tribun-Maluku.com : Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku terus memperjuangkan ketersediaan transportasi laut karena penting dalam rangka menghubungkan antarwilayah guna menjawab kebutuhan masyarakat di pulau-pulau kecil.
“Konsep pembangunan trans-Maluku adalah solusi untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan penyediaan moda transportasi laut, terutama untuk masyarakat yang berada di pulau-pulau kecil,” kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku Benny Gasperz di Ambon, Kamis (13/8).
Menurut dia, daerah ini masih banyak membutuhkan transportasi laut, apalagi provinsi yang bercirikan kepulauan dengan jumlah pulau mencapai ribuan, sehingga masih memerlukan angkutan laut yang memadai.
“Provinsi kita bercirikan kepulauan, tentunya masih banyak membutuhkan moda transportasi laut yang bisa dijangkau oleh masyarakat yang berada di pulau-pulau terdepan atau terluar di daerah ini,” ujarnya.
Benny mengatakan, untuk armada ferry, milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk membuka lintasan baru, selain lintasan yang sudah ada saat ini, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap transportasi laut yang semakin mendesak dapat teratasi.
“Pembangunan dalam konsep trans Maluku belum selesai, sehingga diupayakan ada usulan untuk membuka lintasan baru, jumlahnya banyak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang nantinya akan dilayani oleh armada ferry,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam konsep pembangunan trans Maluku, akan prioritaskan lintasan Tual- Banda – Ambon, mudah-mudahan usulan yang telah disampaikan ke Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut, mendapat perhatian.
“Pihak ASDP sudah siap beroperasi di lintasan yang baru itu, apalagi kapal juga sudah siap, hanya saja tinggal menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan,” ujar Benny.
Manajer Usaha ASDP Ferry Indonesia Cabang Ambon, Syamsuddin Tanassy sebelumnya mengatakan pengembangan jaringan ASDP ditentukan oleh Dinas Perhubungan Maluku, sehingga kalau sudah ada jaringan baru, sesuai kebutuhan masyarakat, pihaknya siap masuk ke lintasan itu.
“Kalau ASDP diperintahkan untuk masuk ke lintasan yang baru itu, kami siap melayani ,” katanya.
Syamsuddin menjelaskan, saat ini pihaknya tetap melayani lintasan yang ada, yakni lintasan Hunimua-Waepirit, Galala-Namlea, Galala Poka, Namlea-Kaieli, Waai-Kailolo-Uniputi-Nalahia-Masohi, maupun Uniputi-Wailei.
Sedangkan armada yang melayani lintasan tersebut berjumlah 10 armada, yakni untuk lintasan Galala-Poka dilayani oleh KMP Tenggiri dan KMP Gabus, Galala-Namlea KMP Temi dan KMP Wayangan. Namlea-Kaieli dilayani oleh KMP Danau Rana.
Selanjutnya, lintasan Tulehu, Waai, Kailolo dan sekitarnya, dilayani oleh KMP Samandar, Uniputi-Wailei KMP Layur, Hunumua-Waipirit KMP Inalika, KMP Trubuk dan KMP Rokatenda.
“Inilah sejumlah lintasan yang dilayani armada ferry miliki PT ASDP,” kata Syamsuddin. (ant/tm)






