Langgur, Tribun-Maluku : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Maluku Tenggara, (Kab – Malra), hingga tahun 2020 ini sudah membangun 11 rumah produksi Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Pembangunan rumah produksi tersebut sudah selesai dan telah digunakan,” kata Kepala Seksi, pengembangan perdagangan luar negeri Disperindag Malra, Melkianus Betaubun di Langgur, Senin (02/11/2020).
Dijelaskan, di tahun 2016 sebanyak 2 rumah produksi UKS yang dibangun, pada tahun 2017 sebanyak 7 yang berlokasi di Langgur, kolser, pasir panjang dua buah, abean dan debut 1 buah.
“Tahun 2019 1 Rumah Produksi UKM di Banda Eli dan tahun 2020 sebanyak 2 di Holat dan Dian Pulau,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam mengembangkan UKM, Disperindag melakukan pendampingan untuk kegiatan pelatihan, inovasi, pengawasan, dan pembinaan, yang bersama dengan rumah kreatif Telkom dan BNI.
Tak hanya itu, tambah dia, Disperindag Mlara juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk izin edar kesehatan, maupun label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Sudah 9 UKM yang kami bantu sampai saat ini,” ucapnya.
Bahkan koordinasi yang dibangun, kata dia, sampai ditingkat pemasaran, baik itu di pasar, maupun tokoh modern, maupun Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.
“Untuk Bandara, kami sudah koordinasi dengan pihak bandara untuk adanya tempat UKM, tapi kami belum dapat informasi dari pihak Bandara,” katanya.
Dia mengakui sudah melakukan survey tempat yang layak mulai dari regulasi dan produk.
Dilain sisi, di tahun ini, Disperindag Malra sementara mendorong untuk ekspor hasil UKM.
“Kita harap di tahun 2021 masuk dalam target komoditi ekspor,” pungkasnya.