Bula, Tribun Maluku: Dalam rangkaian kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Ketua TP PKK Prov. Maluku, Ibu Widya Pratiwi Murad di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), maka Dinas Pertanian Provinsi Maluku memanfaatkan momen yang baik ini untuk melaksanakan sosialisasi stunting bagi para Penyuluh Pertanian, Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Seram Bagian Timur, Senin (13/3/2023).
Sebelumnya Gubernur Maluku membuka acara sosialisasi stunting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Seram Bagian Timur yang dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi Maluku selaku Duta Parenting, Ketua TP PKK Kabupaten Seram Bagian Timur, Sekda Kabupaten SBT, unsur ASN Provinsi dan Kabupate SBT.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si dalam arahannya mengatakan, soal pencegahan stunting merupakan arahan Bapak Gubernur Maluku dan Ketua TP PKK Prov. Maluku agar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Pertanian untuk dapat mengambil peran dalam melakukan sosialisasi penurunan stunting dengan target 20 persen di tahun 2024.
Sesuai hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting Provinsi Maluku turun dari 28,7 persen SSGI tahun 2021 menjadi 26,1 SSGI tahun 2022 dan ditargetkan tahun 2024 turun menjadi 20 persen tingkat Provinsi Maluku, sementara tingkat Nasional  targetnya 14 persen tahun 2024.
Menurut Dr. Ilham Tauda, untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Maluku dan Ketua TP PKK Prov. Maluku itu maka, Penyuluh Pertanian, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Pengawas Benih Tanaman (PBT) dan Dinas Pertanian Kabupaten SBT ikut mengambil perannya dalam memberikan edukasi bagi para petani terutama ibu-ibu dan anak remaja, untuk memahami apa itu stunting dan bagaimana cara pencegahannya.
Hal yang paling mudah kata Ilham Tauda, dalam upaya pencegahan stunting oleh petani di SBT adalah para petani yang memproduksi bahan pangan dapat dikonsumsi oleh keluarganya teristimewa anak-anak, selain untuk dijual guna menambah pendapatan ekonomi keluarga.
Selain itu, Dinas Pertanian juga memberikan kontribusi bagi program penurunan stunting dengan mengembangkan padi varietas nutrizing atau beras biofortifikasi.
Beras biofortifikasi dikhususkan utk masyarakat yang terindikasi sunting serta dapat dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung nutrisi yang diperkukan.
Diharapkan melalui sosialisasi stunting ini Dinas Pertanian Kabupaten SBT dapat mengintegrasikan dan mensinergikan program penurunan stunting baik dengan OPD terkait di tingkat Kabupaten maupun dengan tingkat provinsi.