Ambon, Tribun Maluku: Menghadapi hari raya Idul Adha 1446 H/2025 M Dinas Pertanian Provinsi Maluku sangat siap untuk menyediakan hewan qurban baik untuk bantuan dari Presiden Prabowo Subianto maupun bantuan dari Gubernur Maluku.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2025 ini Presiden Prabowo menyiapkan hewan qurban berupa sapi untuk Provinsi Maluku sebanyak 17 ekor,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tahuda, SP. M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Fahmi Yusuf, SP. M.Si di Ambon, Selasa (27/5/2025).
Menurut Fahmi, 17 ekor sapi bantuan Presiden Prabowo itu akan dibagikan kepada Provinsi dan 11 Kabupaten/Kota di Maluku, dimana masing-masing kabupaten/kota mendapat 1 ekor hewan qurban, termasuk 1 hewan qurban untuk Provinsi Maluku.
Namun kata Fahmi, untuk kabupaten/kota yang hewan qurbannya tidak memenuhi syarat bobot 1 ekor 800 kg maka Presiden Prabowo menyarankan melalui Sekretaris Kepresidenan (SetPres), bisa untuk 2 ekor dengan berat harus mencakup 800 kg atau lebih.
Bantuan 2 ekor Sapi hewan qurban tersebut tetap diberikan kepada 1 Masjid dan tidak boleh pada 2 Masjid.
Dari 11 Kabupaten/Kota di Maluku yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh Presiden Prabowo yaitu 1 ekor hewan qurban beratnya 800 kg lebih, hanya ada pada beberapa daerah saja yaitu: Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan dan Kota Ambon.
“Untuk bantuan Pak Presiden yang dikasih untuk Provinsi Maluku yaitu 1 ekor sapi jenis Brahman dengan berat 1 ton/1000 kg, Kota Ambon 1 ekor sapi jenis Simental 870 kg, Kabupaten Seram Bagian Timur jenis Ongole 830 kg, Buru jenis Brahman 810 kg, Seram Bagian Barat jenis Ongole 810 kg, Malteng jenis Angus dengan berat 810 kg, dan Buru Selatan jenis sapi Ongole dengan berat 810 kg,” ulas Fahmi.
Sementara untuk Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, karena tidak memenuhi kriteria berat 800 kg lebih maka pada 5 daerah itu menyediakan 2 ekor sapi jenis Bali dengan berat masing-masing 400 kg lebih.
Dikatakan, terkait masalah pembayaran bantuan hewan qurban sapi tersebut bukan menggunakan anggaran daerah tetapi menggunakan anggaran dari Kantor SetPres di Jakarta.
Bantuan hewan qurban dari Presiden untuk Provinsi Maluku dan bantuan Gubernur Maluku serta bantuan Presiden untuk Kota Ambon, sementara ini masih berada di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Diharapkan pada H-4 atau H-3 bantuan hewan qurban tersebut sudah berada di masing-masing lokasi Masjid, terutama di Masjid Al-Fatah dan untuk Kota Ambon di Masjid Air Salobar.
Sedangkan untuk 10 kabupaten/kota yang lain bantuan hewan qurban masih berada di masing-masing petani dan akan di bawa ke Masjid pada saat H-2 atau tanggal 4 Mei, karena sesuai dengan kesejahteraan hewan (Kesrawan) ternak harus diistrahatkan paling tidak 1 hari sebelum disembeli.
Dari sisi kesehatan, hewan-hewan qurban tersebut sudah memenuhi syarat karena sudah diperiksa oleh dokter hewan pada Dinas Pertanian Provinsi Maluku, dan sudah ada surat keterangan pemeriksaan kesehatan hewan dan dinyatakan bebas dari penyakit mulut dan kuku sehingga tidak ada masalah.
“Bantuan hewan qurban Pak Presdien jenis Brahman dengan berat 1 ton dan bantuan Pak Gubernur Maluku jenis Ongole dengan berat 800 kg, diperkirakan sudah berada di lokasi Masjid Al-Fatah Ambon paling cepat tanggal 1 dan paling lambat tanggal 2 Juni 2025,” ungkap Fahmi.
Tim SetPres sudah melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Ambon Maluku untuk memastikan bantuan hewan qurban Presiden Prabowo sudah final dan tidak ada kendala yang berarti.
Termasuk sudah bertemu dengan peternak sapi bantuan dari 11 kabupaten/kota di lantai 3 Kantor Gubernur Maluku untuk menandatangani seluruh administrasi serah terima.
Ditambahkan, bantuan hewan qurban pada titik-titik kumpul di Kebun Cengkeh, Galunggung dan Kate-kate melalui pemantauan dokter hewan dan staf Peternakan Distan Maluku, sampai hari ini sudah terkumpul sebanyak 50 persen.
Alasannya sapi dan kambing yang mau dikorbankan masih dalam perjalanan dari sentra produksi di Pulau Seram dan Pulau Buru untuk sapi, sedangkan kambing dari Kabupaten Maluku Barat Daya masih dalam perjalanan menuju Ambon.
Fahmi memastikan, pada H-5 atau H-4 semua hewan qurban sudah terkumpul pada titik-titik kumpul dengan baik.
Selanjutnya akan di data ulang untuk dilakukan pengawasan bersama dokter hewan di Provinsi dan Kota Ambon pada tanggal 3 atau 4 Juni 2025.
“Soal penyakit hewan qurban kata Fahmi, alhamdulilah sampai hari ini Maluku masih bebas dari penyakit mulut dan kuku, karena kita melakukan isolasi/pembatasan/ pelarangan pemasukan ternak dari luar Maluku dan untuk Indonesia Timur 3 provinsi yang masih bebas penyakit mulut dan kuku yaitu Maluku, Maluku Utara dan Papua,” tutupnya.