Ambon, Tribun Maluku : Menyambut kepemimpinan baru di bumi Duan-Lolat, KNPI KKT Pemerintahan Ricky Jauwerisa Dr. Juliana harus Tegak Lurus pada amanat Rakyat
Pemerintahan di Bumi-Duan Lolat telah ada Pimpinan Baru,lewat Paripurna yang diagendakan DPRD KKT tanggal (5/3/2025) secara resmi mereka akan memimpin 131,37 ribu jiwa di KKT
Simon Batmomolin Ketua Karateker DPD Kab.Kepulauan Tanimbar Mengingatkan Pentingnya penyelesaian kompleksitas Permasalahan yang sampai saat ini masih ada dalam Institusi Pemerintahan di KKT.
Persoalan utang pihak ketiga yang belum juga terbayar selesai, Kemiskinan ekstrim, Pendidikan, budaya lokal yang masih jadi tantangan baru dalam menerapkan afirmasi kebijakan selaku kepala daerah
Simon Batmomolin,S.Sos.,M.Si Ketua KNPI Kabupaten Kepulan Tanimbar, dengan tegas menyatakan bahwa selaku Bagian Penting dari dunia kepemudaan di Tanimbar,Siap-Sedia Menjadi Kawan Berpikir Bagi Pemerintah Apalagi Menyangkut Kepentingan Rakyat.
Simon berharap janji-janji kampanye bisa di realisasikan selama lima tahun kedepan.
Dilanjutkan Pula oleh Batmomolin Bahwasanya, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih Sangat menjadi Perhatian Publik saat ini,
Ditengah efisiensi Anggaran yang digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto, Janji manis Bupati dan wakil Bupati haruslah dimaksimalkan demi Pemenuhan Integritas diri selaku Pimpinan kepada Rakyat,Semoga Hasilnya bisa cantik,manis seperti Anggrek Lelemuku ujarnya.
Dicontohkan pula oleh Beliau,semisalnya salah satu program yaitu 200-300 juta per RT dirinya mengharapkan agar seyogyanya bisa di realisasikan sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat Tanimbar, bahkan program prioritas lainnya
Batmomolin berharap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru dapat membawa perubahan positif bagi rakyat bukan malah sebaliknya, sehingga Bupati dan wakil Bupati bisa menjadi Ayah dan ibu yang baik untuk Masyarakat Tanimbar.
Menutup Percakapan Dirinya menyatakan dengan Tegas,Bahwa DPD KNPI Kab.KKT akan Tetap Menjadi penyambung lidah rakyat kepada pemerintah apabila kepentingan rakyat di sepelekan apalagi dikebiri,juga di ingatkan bahwa kepentingan investasi di KKT seiring dengan hadirnya Blok Masela Jangan Sampai Masyarakat KKT terusir dari tanah sendiri dalam hal ini yang dimaksud ialah konflik Agraria tutupnya.