Ambon, Tribun-Maluku.com : DPRD Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memastikan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat akan membantu warganya yang menjadi korban bentrokan antar warga Pulau Fair dengan kompleks perumahan Pemda.
“Bentrokan ini telah mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia, ada yang luka-luka dan beberapa kios serta bengkel terbakar,” kata Ketua DPRD Malra, Thedy Welerubun, di Ambon, Jumat (27/11).
Menurut dia, situasi Kamtibmas di kawasan itu sudah terkendali dan aktivitas masyarakat kembali normal, sedangkan aparat keamanan masih melakukan penjagaan.
Pada prinsipnya, DPRD Malra akan menyelesaikan persoalan itu melalui forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) dan Komandan Kodim bersama Kapolres setempat juga telah mengundang para tokoh masyarakat serta tokoh agama untuk duduk bersama menyelesaikan insiden yang terjadi.
“Lokasi yang dibangun kios-kios itu juga merupakan kawasan yang dilarang untuk mendirikan bangunan, tetapi para korban bentrok tetap akan menjadi perhatian Pemkab Malra,” ujarnya.
Thedy menjelaskan, bentrokan antara warga Pulau Fair dengan warga kompleks perumahan Pemda ini sebenarnya dipicu perkelahian antara siswa.
Namun masalahnya merembes jadi besar dan melibatkan massa karena adanya campur tangan orang tua dalam kasus tersebut sehingga berujung jatuhnya korban jiwa dan luka-luka akibat terkena peluru nyasar.
“Jatuhnya korban jiwa akibat mereka melawan aparat keamanan yang telah melepaskan gas air mata kepada kumpulan massa dari kedua kelompok dan ada dua korban yang sudah terluka akibat senjata tajam,” katanya.