Ambon, Tribun-Maluku.com : DPRD Kota Ambon meminta PT Pertamina Cabang Ambon menjelaskan sistem penyaluran bahan bakar minyak terutama minyak tanah di Kota Ambon sehingga menyebabkan terjadi kelangkaan padahal kuotanya cukup banyak.
“Pertamina harus memberikan keterangan yang jelas sebab tidak mungkin terjadi kelangkaan kalau kuota masih tersisa cukup banyak,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Ambon Friets Kerlaly saat memimpin rapat dengar pendapat dengan PT Pertamina, Disperindag Kota Ambon, dan Hiswana Migas serta sejumlah pengusaha rumah makan di Ambon, Kamis (26/6), terkait kelangkaan minyak tanah.
Mana mungkin terjadi kelangkaan minyak tanah, lanjutnya, kebutuhan kuota BBM khusus minyak tanah untuk Kota Ambon 2013 tercatat sebanyak 53.402 kiloliter, juga terjadi penambahan sebanyak 24 persen selama Juli hingga September.
Kuota untuk tahun 2014 sesuai yang disampaikan Sales Executive Retail IV Pertamina Cabang Ambon Fandy Ivan Nugroho dalam memberikan keterangan tercatat sebanyak 42.114 kiloliter, kemudian kebutuhan ril setiap bulan sebanyak 3.000 kiloliter.
“Nah kalau kita kalikan 12 bulan dengan 3.000 kiloliter itu berarti kuota yang terpakai hanya sebanyak 36.000 kiloliter, dengan demikian terjadi kelebihan 6.114 kiloliter, bagaimana mungkin terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Itu masalahnya, lanjutnya, karena itu Pertamina harus terbuka dan transparan terkait penyaluran minyak tanah di Kota Ambon.
“Kemudian yang terjadi pada Mei dan Juni 2014 ada juga penambahan sebanyak 400 kiloliter masing-masing pada Mei 200 kiloliter yang disalurkan ke Desa Batu merah dan 200 lainnya disalurkan pada 24 sampai 27 Juni pada beberapa lokasi, bagaimana mungkin bisa terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Dia mengatakan, perhitungan ini sesuai dengan data yang ada, oleh karena itu argumen yang disampaikan dapat diterima semua orang.
Kerlely menambahkan, hal – hal seperti ini mengakibatkan kelangkaan dan pedagang memanfaatkan momen ini dengan menaikan harga jual kepada masyarakat yang mencapai Rp20.000 hingga Rp25.000/gen (lima liter), padahal biasanya dijual Rp17.000/gen.(ant/tm)