Ambon, Tribun-Maluku.com : DPRD Kota Tual, Provinsi Maluku, mengajukan keberatan kepada Sub Bulog setempat karena ditemukan menyimpan beras untuk rakyat miskin atau raskin di gudang terindiksi sudah dalam kondisi busuk.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tual, Rudolof Marthen Waremra, dihubungi dari Ambon, Jumat (22/5), membenarkan, keberatan legislator terhadap Sub Bulog setempat karena menyimpan stok raskin di gudang terindikasi sudah busuk.
“Kami telah mengajukan keberatan kepada Sub Bulog Tual setelah melakukan pengawasan di gudang pada beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Kendati tidak dirinci jumlahnya. Namun, keberatan tersebut karena raskin yang biasanya disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) setiap bulan itu dinilai berbahaya dari sisi kesehatan bila dikonsumsi oleh masyarakat.
“Secara kasat mata saja terlihat bahwa beras tersebut rusak dan hanya layak dijadikan makanan hewan. Beras itu dikhawatirkan dibeli, selanjutnya dinanak untuk dikonsumsi masyarakat. Perlu pertimbangan kesehatan,” tegas Rudolf.
Dia mengemukakan, saat menanyakan petugas di gudang dijelaskan bahwa raskin tersebut awalnya dipasok ke Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara.
Namun, Perum Bulog Divre Maluku Utara menolaknya, selanjutnya diangkut ke Tual untuk disalurkan kepada RTS di kota ini.
“Jadi Kepala Bulog Tual diminta untuk menjelaskan raskin terindikasi busuk itu disimpan di gudang untuk disalurkan kepada masyarakat setempat,” ujar Rudolf.
Dia juga mengingatkan adanya peredaran beras plastik atau sintesis harus diperhatikan Bulog Tual karena karakteristik wilayah berupa kepulauan memungkinkan banyaknya pintu masuk untuk memasok kebutuhan bahan pokok masyarakat tersebut.
“Bulog saat beras dipasok, selanjutnya masuk ke gudang hendaknya diperhatikan sehingga memutuskan ‘mata rantai’ kemungkinan adanya beras plastik yang meresahkan masyarakat,” kata Rudolf Waremra. (ant/tm)