Ambon, Tribun Maluku: Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si melalui Kepala UPTD Balai Perbibitan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Rifai Bennu Nur, S.Pt. M.Si mengatakan, pada tahun 2024 UPTD Balai Perbibitan Ternak, Lab Keswan dan Kesmavet mendapatkan bantuan Ayam bibit (DOC), Pakan ternak dan Obat-obatan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku melalui Bidang Peternakan.
Bantuan tersebut dapat dirinci untuk ayam terdiri dari 500 ekor Ayam Petelur (Ras) dan 150 ekor Ayam Kampung (Buras) dan saat ini Ayam Petelur masih berumur 3 bulan sedangkan Ayam Kampung berumur 5 bulan.
Sedangkan pengadaan dari UPTD berjumlah 200 ekor Ayam Petelur dan ditargetkan Ayam Pullet ini berproduksi pada akhir Februari 2025,” kata Rifai Bennu Nur, S.Pt. M.Si saat dikonfirmasi di kantornya di Passo Ambon, Senin (30/12/2024).
Menurut Rifai, bantuan ini sangat bermanfaat bagi UPTD yang dipimpinnya untuk mendukung “Misi” Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto melalui Arahan Presiden Point 7 yaitu Prioritaskan swasembada pangan, swasembada energi dan hilirisasi termasuk makan bergizi gratis. Selain itu untuk peningkatan PAD Provinsi Maluku dari produksi telur, dan juga sebagai sarana Inovasi bagi masyarakat, inovasi yang akan di laksanakan adalah persilangan ayam kampung dan ayam ras petelur.
“Jadi petugas kami yang ada sudah dibekali dengan ilmu yang di pelajari pada saat kami melakukan peninjauan di lokasi Ternak Bogor. Petugas tersebut adalah Eddi Mailoa, S.Pt dan Gitano Latuheru, S,Pt, jadi pada prinsipnya kami siap mengembangkan ayam Kampung Super (Kamper) atau yang lebih di kenal dengan nama Joper (Jowo Super) di Maluku,” ungkapnya.
Sektor Peternakan dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena merupakan sumber protein hewani yang di butuhkan masyarakat, dimana: Sektor peternakan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat; Produk peternakan seperti daging, telur dan susu merupakan sumber protein hewani; dan Industri Unggas menjadi pemasok telur, salah satu kebutuhan makan bergizi gratis.
Selain itu, sektor peternakan memiliki peran lain seperti: Menyediakan tenaga kerja di pedesaan dan perkotaan; Ternak juga dapat berperan sebagai tabungan hidup, penghasil biogas dan penghasil pupuk kandang.
Persilangan Ayam Kampung (Buras) dan Ayam Ras Petelur
Ayam adalah binatang unggas dari ordo Galliformes yang biasa dipelihara untuk dimanfaatkan daging, telur, dan bulunya. Ayam peliharaan merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah atau ayam bangkiwa yang didomestikasikan dan berasal dari Asia Tenggara.
Dikatakan, perkembangan Ayam Buras (Bukan Ras) atau di kenal dengan sebutan ayam kampung Indonesia telah banyak di pelihara oleh masyarakat atau peternak sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.
Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersil.
Ayam Bukan Ras (Buras) atau ayam kampung merupakan jenis unggas lokal di Indonesia yang banyak dijumpai di daerah pedesaan dan hampir setiap rumah memeliharanya.
Hal ini disebabkan pemeliharaan ayam buras relatif mudah dan tidak membutuhkan modal besar, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mampu memanfaatkan limbah.
Ayam Ras tipe petelur adalah ayam ras final stock yang dihasilkan dari ayam ras bibit parent stock. Ayam ras final stock tipe petelur dibudidayakan untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak. Di Indonesia telur yang dihasilkan biasa di sebut telur ayam dalam negeri atau telur ayam komersial.
Melalui kebijakan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku terkait pengembangan ternak unggas di UPTD Balai Perbibitan Ternak, rencananya akan mengembangkan perkawinan silang antara Ayam Ras Petelur dan Ayam Buras (Kampung) yang menghasilkan Ayam Kampung Super (Kamper) atau kalau di Indonesia di sebut Jowo Super (Joper).
Secara teknis Rifai Bennu Nur menjelaskan tentang Cara Persilangan Ayam Kamper Atau Joper yaitu: Mengawinkan ayam kampung jantan dengan ayam ras betina, seperti ayam Bangkok dan jenis ayam kampung lainnya; Memasukkan kedalam Cooling Room agar menetas secara bersamaan; dan Menetaskan telur dua kali seminggu.
Selain itu, keunggulan dari ayam Kamper atau Joper adalah: Konsumsi Pakan sedikit; Pertumbuhan lebih cepat dari ayam kampung; Kadar Kolesterol dan lemak subkutan rendah; Mudah di pelihara; Umur panen lebih cepat yaitu 60 hari; dan Lebih tahan penyakit sehingga Mortalitas rendah.
“Diharapkan kalau ada masyarakat yang mau beternak ayam kampung super (Kamper), maka petugas kami siap membantu dan melayani memberikan ilmunya, demi kemajuan peternakan di Provinsi Maluku termasuk untuk menunjang program Makan Bergizi Gratis dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tutup Rifai.