Dobo, Tribun-Maluku.com: Marbali Ukulele Kids menggelar Konser Musik Ukulele dengan tema “Merajut Harmoni Tanpa Batas”. Kegiatan ini bekerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku yang berlangsung di lantai II BPKAD Aru, Sabtu (04/10/2025).
Pembina Marbali Ukulele Kids, A.L.O Tabela dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini difasilitasi oleh Balai pelestarian Kebudayaan XX Maluku.
Dikatakan, pementasan musik tradisional ukulele, tarian hingga musik modern ini dapat menjadi salah satu cara untuk promosi kesenian di daerah dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya.
Selain itu, pementasan ini juga dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan kesenian Kabupaten Kepulauan Aru kepada masyarakat luas dan sekaligus untuk meningkatkan pariwisata di daerah ini.
“Dengan demikian konser musik ukulele, tarian tradisional yang dikolaborasi dengan musik modern ini diharapkan untuk menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan dan melestarikan kesenian daerah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya di Maluku dan khusus di Kabupaten Kepulauan Aru,” ucap Tabela.
Disamping itu, kegiatan tersebut diharapkan bisa bermanfaat kepada generasi muda, terutama untuk anak-anak di Jargaria.
Tak hanya itu, Tabela menuturkan dengan adanya konser musik ini menawarkan cara untuk dapat menarik minat dari anak-anak agar bisa menghargai warisan musik tradisional Maluku.
Kemudian belajar untuk mengasah minat dan bakat, serta talenta yang ada pada anak-anak sehingga mengajarkan mereka untuk berani tampil di ruang-ruang publik.
Tabela menambahkan, keberhasilan acara konser ini sangat bergantung dari kerjasama dan dukungan semua pihak, mulai dari orang tua, panitia atau tim kerja, para pelatih, musisi yang turut bersama pemerintah daerah dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, serta masyarakat Aru secara umum.
“Untuk itu, lupa kami pada saat ini mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan dan aparatur Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX. Selanjutnya Anak-anak hebat yang didukung oleh orang tua, Pemda Kepulauan Aru, para pelatih dan semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini. Semoga konser ini dapat menjadi langkah awal untuk generasi muda dalam memajukan seni musik sebagai warisan budaya Maluku,” tuturnya.
Diharapkan juga konser ini dapat meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penonton, penikmat, serta bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Maluku, terutama untuk musik ukulele.
“Semoga konser merajut harmoni tanpa batas menjadi bagian tak ternilai dari identitas budaya Maluku kedepan,” pintah Tabela.
Sementara mewakili kepala Balai Pelestarian Kebudayaan XX Maluku, Ian Talahatu menegaskan bahwa kebudayaan dianggap penting karena menjadi sumber atau dasar bagi “Adab” (kesantunan, tata krama, atau perilaku baik), dan tanpa adab, seseorang akan dianggap tidak beradab.
“Pandangan ini menekankan adab sebagai hasil yang lebih langsung dan fundamental, dimana kebudayaan adalah pondasinya. Dan kebudayaan ini menjadi salah satu identitas yang memang perlu kamu jaga,” jelasnya.
Ia menilai, komitmen yang luar biasa dari Komunitas Marbali Ukulele Kids yang mampu menghasilkan dan melahirkan adik-adik yang luar biasa untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk Aru.
“Harapan beta cuma satu. Bagaimana kebudayaan ini lewat Konser Musik Ukulele Merajut Harmoni Tanpa Batas ini, dia menjadi satu media literasi bagi katong, terutama adik-adik semua untuk memperkuat katong punya jati diri sebagai anak-anak Dobo, anak-anak Aru,” kunci Talahatu.
Ditempat yang sama, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Aru, Adolof Pokar saat membuka konser tersebut mengatakan, pelestarian dan pemajuan kebudayaan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan UUD 1945.
“Hal ini berarti memberikan amanat bagi kita sekalian semua unsur, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah dan juga masyarakat,” terangnya.
Menurut Pokar, masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menghormati adat dan tradisi yang diwariskan turun-temurun dari berbagai daerah di Nusantara.
Atas nama pemerintah daerah, Pokar menyampaikan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan XX Maluku yang telah berkolaborasi, baik sifatnya perorangan maupun komunitas terhadap pengembangan pelestarian dan kemajuan kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru.
“Ini merupakan suatu penghargaan yang luar biasa dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi dan balai kepada kami di Kabupaten Kepulauan Aru. Jadi mungkin nanti ke depan, konser ini bukan di dalam ruangan tetapi kita akan melaksanakan di luar ruangan,” tegas Pokar.
Sebagaimana diketahui, dalam Konser Musik Ukulele tersebut, mereka (Marbali Ukulele Kids) membawakan 11 lagu favorit dengan tema Merajut Harmoni Tanpa Batas.
Bukan saja itu, harmoni yang dihadirkan oleh Marbali Ukulele Kids bukan hanya terdengar dalam nyanyian mereka, tetapi juga terasa dalam semangat kebersamaan yang mereka bangun. Setiap penampilan bukan hanya pertunjukan, tetapi juga perayaan atas kerja keras, cinta budaya dan dukungan yang solid dari semua pihak.






