Bula, Tribun Maluku: Dalam upaya pencegahan stunting maka pemerintah melakukan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Gerakan ini bertujuan untuk mendeteksi dini masalah gizi, memberi edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.
Untuk Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sejak dicanangkan oleh Bupati Kebupaten Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas pada tanggal 3 Juni 2024 dan sampai dengan berita ini diturunkan telah dilakukan Pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 248 Posyandu, yang tersebar pada 15 Kecamatan, sehingga semua sasaran Posyandu telah mencapai 100%.
Pada hari Sabtu (15/6/2024), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Seram Bagian Timur bersama Puskesmas Kecamatan Teluk Waru melaksanakan Gerakan Intervensi Serentak di Desa Karay Kecamatan Teluk Waru Kabupaten SBT bertempat di Gedung Posyandu Desa Karay.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan Satgas Stunting Provinsi Maluku.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan Penimbangan dan Pengukuran bagi balita, Imunisasi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin (CATIN) dan Lansia.
Demikian keterangan Kepala Dinas PPKB Kabupaten Seram Bagian Timur, Ismail Suwakul di Kota Bula, Rabu (19/6/2024).
Menurut Ismail Suwakul, pada Gerakan Intervensi Serentak di Desa Karay terlihat bahwa kesadaran masyarakat untuk membawa balita ke Posyandu sudah sangat tinggi.
Hal tersebut dapat di lihat dari kunjungan Posyandu pada hari ini Sabtu (15/6) mencapai 100% dari jumlah balita di Desa Karay sebanyak 52 balita.
Ketua Tim Hubungan Antar Lembaga, Advokasi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dan Kehumasan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Marthin Manuputty, S.Sos. M.Si yang berkenaan hadir pada saat kegiatan Gerakan Intervensi Serentak di Desa Karay mengajak masyarakat setempat khususnya kelompok sasaran untuk selalu hadir di Posyandu.
“Jadi kelompok sasaran ke Posyandu jangan untuk saat ini saja, tetapi setiap jadwal Posyandu yang dilaksanakan tiap bulan harus tetap dikunjungi, sehingga bisa menerima layanan kesehatan bagi ibu dan anak serta pelayanan Keluarga Berencana (KB),” pintanya.
Pada kegiatan tersebut juga diberikan Sertifikat Elisimil bagi calon pengantin, bingkisan bagi anak stunting dan juga bingkisan bagi ibu hamil dan balita yang hadir di Posyandu.
Humas BKKBN Maluku.