Ambon,Tribun Maluku : Konflik yang terjadi di daerah Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah melibatkan tiga desa yaitu, Sawai, Masihulan dan Rumaolat menarik perhatian berbagai pihak.
Berbagai seruan damai dibumikan baik oleh tokoh tokoh Maluku maupun organisasi organisasi kepemudaan, salah satunya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Provinsi Maluku.
“Aksi saling serang yang melibatkan massa dari desa desa yang bertikai ini tidak hanya meresahkan masyarakat pengguna jalan, tetapi juga mengancam persatuan kesatuan dan keharmonisan antar warga, ” demikian diungkapkan Donatus Jamlean Korwil GMKI Maluku dalam siaran persnya yang diterima media ini Jumat (4/4/2025)
Diungkapkan Jamlean, akibat konflik tersebut menyebabkan meninggalnya satu anggota Polsek Wahai dan 61 rumah di Masihulan terbakar oleh oknum yang melakukan penyerangan.
“Hal ini tentu saja sangat disesalkan oleh GMKI Maluku. Lantaran Maluku dikenal menjunjung nilai nilai persaudaraan dalam semangat Pela gandong, ” papar Jamlean.
Diungkapkannya, Respon cepat Pemeritah Daerah Kabupaten Maluku Tengah, Polres Malteng, dan Dandim 1502 Masohi dan Danyon 731 Kabaressy dalam melerai konflik yang terjadi perlu diapresiasi begitu pun dengan Gubernur Maluku dan Kapolda Maluku yang sehari setelah kejadian langsung terjun ke lapangan Pemda Malteng di daerah konflik, guna mendamaikan negeri negeri yg berkonflik di Maluku Tengah.
GMKI Maluku berharap Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku dapat membantu musibah yang di alami oleh masyarakat yang terdampak kerusakan rumahnya.
“Kami tetap menghimbau kepada masyarakat yang bertikai untuk mari saling menjaga kedamaian di Bumi Pamahanunusa dan jangan mau terprovokasi, karna katong semua Basudara, ” imbuh Jamlean.
Sementara itu, ketua GMKI Cabang Masohi, Grenhard Waileruny menambahkan, walaupun hari ini keadaan di daerah konflik telah berhasil dikendalikan namun GMKI menekankan 2 point penting yang harus diperhatikan.
Kedua point tersebut lanjut Waileruny, pertama, Perusuh yang melakukan aksinya harus diadili dan point kedua yakni Dalang dari pada konflik ini harus ditelusuri
“Sebab jangan jangan nanti ada lagi kejadian – kejadian serupa di tempat yang lain, semua orang berhak hidup aman damai dan tenang di tanahnya sendiri, ” kunci Ketua GMKI Masohi itu