Ambon, Tribun Maluku : Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa (HL) menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan guru di Maluku melalui program pembangunan rumah guru. Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mendukung tenaga pendidik sebagai pilar utama pembangunan pendidikan di Provinsi Maluku.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, James Leiwakabessy, mengungkapkan Gubernur HL telah memerintahkan pembangunan rumah guru agar para pendidik dapat tinggal di lokasi tugas, sehingga proses belajar-mengajar berjalan lebih optimal.
“Pak Gubernur menyampaikan komitmen ini saat membuka rapat teknis evaluasi dan perencanaan pendidikan tahun 2025 di Golden Place Hotel, Kamis kemarin. Rumah guru akan memastikan guru tetap berada di tempat tugas dan fokus mendidik generasi masa depan Maluku,” kata Leiwakabessy di ruang kerjanya, Jumat (9/5/2025).
Dijelaskan, program pembangunan rumah guru ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Maluku untuk meningkatkan kesejahteraan pendidik.
Leiwakabessy menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya sekadar penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga bentuk keberpihakan kepada guru sebagai ujung tombak pendidikan.
“Dengan rumah guru, kami ingin para pendidik merasa dihargai dan nyaman. Ini adalah bukti bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku hadir untuk menjawab kebutuhan dasar tenaga pengajar,” tambahnya.
Selain rumah guru, Gubernur HL juga mendorong pengembangan kapasitas guru sebagai aparatur sipil negara (ASN). Program ini sejalan dengan Sapta Cita ketiga periode 2025–2030, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan, sains, teknologi, kesehatan, dan kesetaraan gender.
Rapat teknis yang digelar di Golden Place Hotel juga mengevaluasi kinerja pendidikan tahun 2024 serta merumuskan rencana kerja untuk 2025 dan anggaran 2026. Leiwakabessy memaparkan bahwa Maluku mencatatkan prestasi membanggakan dengan tingkat kelulusan siswa tahun 2025 sebesar 99,68% untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB.
“Dari angka ini, banyak siswa diterima di perguruan tinggi negeri, baik di Maluku maupun luar Maluku. Ini menunjukkan kualitas pembelajaran yang semakin baik, yang tidak lepas dari peran guru,” jelasnya.
Capaian tersebut menjadi indikator keberhasilan proses pembelajaran di Maluku, yang kini diperkuat dengan program rumah guru untuk mendukung stabilitas dan kinerja pendidik.
Meski telah menunjukkan kemajuan, Leiwakabessy mengakui bahwa pemerataan guru masih menghadapi tantangan. Untuk mengatasinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) guna memetakan kebutuhan guru berdasarkan mata pelajaran dan wilayah.
“Saat ini, kami sedang melakukan pemetaan menyeluruh untuk memastikan guru terdistribusi secara merata. Rumah guru dan sarana pendukung lainnya juga menjadi fokus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ungkap Leiwakabessy.
Program rumah guru diharapkan menjadi katalis bagi peningkatan mutu pendidikan di Maluku. Dengan fasilitas tempat tinggal yang layak, guru dapat lebih fokus mengajar dan berkontribusi pada pembangunan generasi unggul.
“Gubernur HL ingin guru sejahtera, karena guru yang bahagia akan menghasilkan siswa yang cerdas dan berprestasi. Rumah guru adalah investasi jangka panjang untuk pendidikan Maluku,” tegas Leiwakabessy.
Langkah Gubernur HL ini mendapat apresiasi luas sebagai bukti nyata kehadiran pemerintah dalam mendukung pendidik. Dengan rumah baru, para guru di Maluku kini memiliki motivasi lebih untuk mencetak generasi penerus yang berkualitas.