Ambon, Tribun Maluku : Puncak perayaan hari Waisak, Permabudhi Provinsi Maluku menggelar Sannipatta Waisak 2569 BE/2025 yang pertama kalinya di Provinsi Maluku.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kanwil Kementrian Agama Maluku dihadiri Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Prof. Dr Philip K Widjaja
Dalam sambutannya Ketua Umum memberikan apresiasi bagi pengurus Permabudhi Provinsi Maluku atas terselenggaranya kegiatan Sannipatta Waisak
Dirinya mengakui, baru pertama kali mengikuti kegiatan Sannipatta Waisak dan Maluku dipilih menjadi tuan rumah
Ia menjelaskan Dirinya lebih memilih ke Maluku karena ketua Permabudhi Maluku merupakan seorang wanita dinilai memiliki semangat dan keteguhan dalam membangun kehidupan beragama yang selaras dengan ajaran Buddha.
“Saya sangat mengapresiasi pimpinan Permabudhi Maluku, seorang perempuan tangguh yang tetap berjuang meskipun dengan segala keterbatasan. Ia bahkan menjangkau pelosok-pelosok daerah, sesuatu yang tidak mudah dilakukan,” ujar Widjaja.
Ia menjelaskan bahwa perjuangan tersebut mencerminkan niat kuat yang melebihi sekadar kemampuan fisik.
“Kita yang berada di pusat saja kadang kesulitan membayangkan usaha seperti itu. Ini bukan hal yang bisa serta-merta dilakukan oleh semua orang,” katanya.
Ia menjelaskan Sannipatta Waisak sendiri merupakan ritual keagamaan umat Buddha yang berkaitan dengan Hari Tri Suci Waisak.
Namun, menurutnya, umat Buddha tidak hanya memperingati Waisak pada satu hari saja, melainkan sepanjang bulan sebagai bagian dari Bulan Bakti Permabudhi Waisak.
“Selama bulan tersebut, umat Buddha diajak untuk memusatkan perhatian pada sesama manusia, menjaga lingkungan, dan merefleksikan ajaran Sang Buddha Gautama dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dirinya mengajak Permabudhi bisa bersinergi dan bekerjasama dengan umat Buddha lainnya, yang tentunya dibawah naungan kementrian agama
Dengan demikian menurutnya, nantinya program apapun yang akan dilakukan oleh Pemerintah daerah dalam hal ini Kemenag wajib didukung.
Sementara itu, Ketua Panitia Aline Tjoa dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam rangka perayaan Hari Raya Waisak, Permabudhi Maluku telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bermakna bagi masyarakat.
Menurutnya dalam pelaksanaan tahun ini, seluruh umat Buddha dari berbagai pelosok di Maluku turut dilibatkan.
“Termasuk dari wilayah pedalaman dan komunitas terpencil, mereka turut merayakan Waisak bersama,” ujar Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Ketua Permabudhi Maluku.
Ia menjelaskan, beberapa komunitas bahkan menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki dari daerah pegunungan untuk hadir dalam perayaan ini.
,”Kehadiran mereka, menurutnya, memperkaya suasana Waisak serta menciptakan ruang interaksi yang mempererat persaudaraan, sekaligus mengangkat keindahan dan keberagaman budaya Nusantara,”paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rangkaian kegiatan dalam bulan Waisak ini telah diisi dengan berbagai pendalaman Dhamma, kegiatan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan bentuk kegiatan bermanfaat lainnya.
Kegiatan hari ini, lanjutnya, menjadi momen istimewa bagi umat Buddha untuk mengusung semangat kebersamaan sebagai bukti nyata kebhinekaan dalam semangat Dhamma dan persatuan, dengan tema: Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia, Menjaga Silaturahmi, dan Membangun Keluhuran Bangsa.
Acara ini dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Sekretaris Daerah Maluku, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku, juga oleh Bhikkhu Sangha, Ketua Umum DPP Permabudhi, Forkopimda Maluku, Tokoh Agama, Staf Ahli Walikota Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Ketua Permabudhi Maluku, Pimpinan DPD Lembaga Keagamaan Buddha Maluku serta Majelis Agama Buddha Maluku







