Ibu Maritje Lopulalan, SH Terima Hasil Lukisan Dari Jio Lessy |
AMBON Tribun-Maluku.com- Hasil lukisan dari Jio Lessy sapaan George Stenly Lessy siswa kelas 1 SMA pada Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunarungu Karya Kasih Ambon menjadi incaran dari Pemerintah Provinsi Maluku.
Pasalnya, hasil lukisan Jio saat dilelang pada acara pembukaan Festival dan Lomba Seni Budaya serta Pameran Seni Rupa Pelajar Maluku tahun 2017, di Gonsalo Karang Panjang Ambon, dibeli oleh Assisten II Setda Maluku Maritje Lopulalan, SH atas nama Pemprov Maluku sebesar 25 juta rupiah.
Selain itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Promal membeli dengan harga 5 juta rupiah, yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Jahja S. Baljanan SH. MH yang hadir mewakili kadis.
Assisten II Setda Maluku Maritje Lopulalan, SH mewakili Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff membuka even tersebut merasa bangga atas prestasi dari Jio Lessy.
Kepala SLB Tunarungu Karya Kasih Suster Irmina Fanumby, S.Pd menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang tinggi, atas keterlibatan siswa/siswi di Kota Ambon dan Pemerintah Daerah pada even tersebut.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial dan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, yang sudah menunjang terselenggaranya kegiatan dimaksud.
Dengan antusiasnya kegiatan ini maka setiap tahun akan dilaksanakan even tersebut,”kata Sr. Fanumby disela-sela acara Pembukaan Festival dan Lomba Seni Budaya serta Pameran Seni Rupa Pelajar Maluku tahun 2017, di Gonsalo Karang Panjang Ambon, Senin (4/12/2017) kemarin.
Suster Irmina Fanumby, S.Pd |
Pelaksanaan even ini baru pertama kali sehingga diakuinya masih terjadi kekurangan sana-sini dan akan dibenahi serta diperbaiki pada even berikutnya.
Menurutnya, hasil peragaan melukis yang dilakukan oleh George Stenly Lessy siswa kelas 1 SLB Tunarungu Karya Kasih, membuktikan bahwa anak berkebutuhan khusus juga mempunyai potensi yang cukup besar.
“Bukan karena besanya nominal pembelian hasil lukisan dari Jio yang kita lihat, namun niat untuk menghargai karya anak yang berkebutuhan khusus dari semua pihak,”ucapnya.
Harapannya, Pemda provinsi Maluku maupun kota Ambon lebih serius memperhatikan hal ini, karena kota Ambon sudah dicanangkan sebagai kota inklusif.(TM02)