Ambon, Tribun-Maluku.com : Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon bersama CRCS meluncurkan Film Dokumenter Beta Mau Jumpa di Auditorium IAKN Ambon, Selasa (28/1/2020).
Peluncuran Film ini dilakukan oleh Drs Roby Siloy Asisten 1 bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Pemkot Ambon Pemkot Ambon didampingi oleh Rektor IAKN Ambon DR Agustina CH Kakiay M.Si serta beberapa undangan.
Dalam sambutan Rektor IAKN Ambon DR Agustina Kakiay menjelaskan dalam film ini direfleksikan oleh komunitas perempuan dan pemuda.
Menurutnya dalam realitanya banyak komunitas yang selalu berjuang untuk membangun jembatan penghubung masyarakat Ambon pasca konflik baik mereka yang terekspos maupun yang bekerja di tempat sepi yang mungkin tidak banyak diketahui tetapi berkontribusi untuk Maluku yang semakin damai.
“Sejak saat itu semua pihak terutama Pemerintah yang berkeinginan untuk menjadikan Maluku menjadi Laboratorium perdamaian,” katanya.
Kota Ambon, tambah dia, dapat dijadikan kota dimana orang datang belajar bagaiamana hidup dengan damai.
Di tempat yang sama usai peluncuran Film, DR Yance Rumahuru MA penggagas pembuatan Film Beta Mau Jumpa menjelaskan peluncuran Film Beta Mau Jumpa merupakan bagian dari penelitian Dosen IAKN Ambon, dalam kolaborasi CRCS UGM.
Dijelaskan, ide pembuatan film ini tidak terlepas daripada diskusi bersama IAKN dan Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) serta mendapat support dari banyak pihak.
“Pembuatan film ini untuk membangun kesadaran perbedaan, perdamaian dengan harapan ada narasi-narasi perdamaian sebagai pengganti narasi-narasi konflik,” ucapnya.
Dia mengakui, film ini belum mengakomodir banyak unsur, namun sudah menunjukan ada inisiatif damai yang diperankan oleh perempuan.
Film tersebut menceritakan kerinduan orang batu-merah Muslim dan Kristen untuk bertemu dan berkumpul kembali setelah konflik sosial 1999.
Dimana keinginan yang kuat oleh para ibu muslim maupun kristen yang sebelum konflik sosial hidup dalam kedamaian dan penuh persaudaraan.
Dia berharap dengan adanya film tersebut maka Maluku, khususnya kota Ambon akan menjadi kota perdamaian yang bisa dicontoh orang lain.