Ambon, Tribun Maluku: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, pada Maret 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 3,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,79.
Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 5,07 persen dengan IHK sebesar 107,13 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 106,81.
Demikian penjelasan Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si pada acara release Berita Resmi Statistik (BRS) bertempat di Aula BPS Maluku, Passo Ambon, Selasa (8/4/2025).
Menurut Pattiwaellapia, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 9 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,18 persen;
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 7,89 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,22 persen;
Kelompok kesehatan sebesar 5,49 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,77 persen;
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,19 persen; kelompok transportasi sebesar 0,98 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,80 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 8,14 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen.
Sementara itu kata Pattiwaellapia, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Maluku bulan Maret 2025 sebesar 1,72 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,75 persen.