Ambon, Tribun Maluku: Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Moria Jemaat GPM (Gereja Protestan Maluku) Bethesda Air Salobar Klasis Pulau Ambon melaksanakan koinonia dengan Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang Klasis Masohi Kecamatan Teluk Elpaputi Jumat sampai Minggu (13-15/9/2024).
Dalam acara koinonia itu dilaksanaksana beberapa kegiatan yang melibatkan ibu-ibu dari kedua wadah pelayanan perempuan tersebut berupa senam jantung sehat, estafet terong, estafet kain sarung, pelatihan pembuatan Mie Kelor, dan malam puji-pujiana.
Setiap lomba di sediakan sejumlah hadiah yang diberikan kepada kelompok yang dinyatakan menang atau juara.
Untuk pelatihan pembuatan Mie Kelor, tim kerja dari Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Moria Jemaat GPM Bethesda Air Salobar menggelar demo pembuatan mie kelor, dan diikuti dengan baik oleh ibu-ibu Wadah Pelayanana Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang.
Ketua tim demo pembuatan mie kelor, Ibu Poce Embuay yang juga Wakil Ketua Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Moria menjelaskan secara detil cara pembuatan mie kelor mulai dari manfaat tanaman kelor, alat dan bahan yang harus disiapkan dan cara membuatnya.
Beberapa manfaat tanaman Kelor yang harus diketahui adalah: Membantu menangkal radikal bebas; Menurunkan kadar gula darah; Mengurangi peradangan dalam tubuh; Memelihara fungsi dan kesehatan otak; Mengontrol tekanan darah; Membantu menghambat perkemvbangan sel kanker; Menjaga kesehatan hati; Membantu melancarkan pencernaan; Mencegah penuaan dini; serta Meningkatkan kesehatan tulang.
Alat yang di gunakan untuk pembuatan mie kelor adalah: Alat pembuat mie, Mangkuk plastic, Sendok plastic, Blender, Saringan, Loyang, dan Alat masak lainnya. Sedangkan bahannya berupa: Sari daun kelor 130 mili liter, Terigu 500 gram, Telur ayam 2 butir, Tepung tapioca, Garam, Minyak kelapa dan penyedap rasa secukupnya.
Cara membuatnya adalah: Blender daun kelor dan saring, campurkan terigu, telur, garam dan penyedap rasa secukupnya. Kemudian di campur semuanya dan di remas sampai merata, setelah itu adonan didiamkan selama 30 menit. Selanjutnya adonan siap untuk di bentuk dengan menggunakan alat pembuat mie, kemudian mie di rebus dan siap di sajikan.
Kemudian hasil dari demo pembuatan mie kelor itu di konsumsi (dinikmati) oleh peserta demo atau siapa saja yang hadir pada saat itu dan rasanya enak seperti mie pada umumnya dan cukup menggoda.
Ketua Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Moria Jemaat GPM Bethesda Air Salobar, Ibu Ri Malawau saat dikonfirmasi di tempat pembuatan mie kelor mengatakan bahwa demo pembuatan mie kelor ini penting dan menjadi referens, sekaligus menginspirasi Ibu-ibu Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang, untuk ke depannya bisa memanfaatkan daun kelor untuk pembuatan mie kelor guna memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Diharapkan, cara pembuatan mie kelor ini tidak berhenti pada saat demo tetapi harus bisa disosialisasikan kepada ibu-ibu lain dalam Jemaat GPM Liang.
Sementara itu, Ketua Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang, Ibu Etha Tuniluhulima mengatakan, demo pembuatan mie kelor ini sangat baik dan bermanfaat bagi ibu-ibu di Jemaat GPM Liang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu-ibu Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Moria Jemaat GPM Bethesda Air Salobar Ambon yang sudah datang dan membagi pengalaman kepada kami Ibu-ibu di Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang,” ucap Ibu Etha.
Menurutnya, demo pembuatan mie kelor ini sangat baik dan baru pertama kali diikuti oleh Ibu-ibu di Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang.
Ada kolaborasi dan kerja sama yang baik dalam pembuatan mie kelor tersebut dimana Ibu-ibu Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Modia Jemaat GPM Bethesda Air Salobar tidak bekerja sendiri, tetapi juga melibatkan Ibu-ibu Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang.
Sebagai Ketua Wadah Pelayanan Perempuan Sektor Nasaret Jemaat GPM Liang, Ibu Etha Tuniluhulima berkomitmen untuk ke depan memberikan sosialisasi sekaligus praktek cara pembuatan mie kelor kepada ibu-ibu di Jemaat GPM Liang.