Ambon, Tribun Maluku: Ibu Fince Hursepuny (57) Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Papalele beralamat di RT.002/RW.005 Dusun Toisapu Desa/Negeri Hutumury Kecamatan Laitimur Selatan (Letisel) Kota Ambon Provinsi Maluku.
Sebagai ibu rumah tangga, ibu Fien mempunyai keinginan yang kuat serta semangat usaha yang tinggi untuk membuka usaha kecil yaitu Ikan Tuna Asap Cair.
Usaha ini mulai dirintisnya sejak tahun 2013 lalu dengan 10 orang anggota. Namun, dengan berjalannya waktu disertai dengan kesibukan beberapa anggota Pokmas Papalele yang setiap harinya berjualan ikan, maka kini jumlah anggota Pokmas Papalel tersisa 5 orang anggota.
Ditemui di kediamannya di Dusun Toisapu pada Jumat (22/3/2024) ibu Fien menuturkan, produk yang dihasilkan dari usaha Pokmas Papalele adalah Ikan Tuna Asap Cair, Bakso Ikan dan Naget dengan bahan bakunya adalah daging ikan Tuna.
Ikan Tuna diperolehnya melalui kerjasama dengan nelayan Desa Hutumury dan Desa Latuhalat di Kota Ambon pada cuaca selama 6 bulan. Namun, jika cuaca buruk selama 6 bulan maka ikan Tuna diperolehnya dari Motor Ikan di Desa Tulehu Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.
Harga ikan Tuna berkisar antara Rp 40 ribu sampai 50 ribu per ekor. Ikan yang di oleh tergantung pesanan masyarakat (pembeli).
Dalam seminggu, ada 2 kali dilakukan pengolahan Ikan Tuna Asap Cair. Dalam 1 kali olah dibutuhkan 5 kg daging ikan Tuna atau setara dengan 20 – 30 pisis/bungkus.
Rata-rata jumlah pesanan 5 kg (20-30 pisis) dengan harga Rp 130 ribu/kg.
Ibu Fien yang didampingi oleh Penyuluh Perikanan Kota Ambon, Hendry Masansony menuturkan, sebagai Ketua Pokmas Papalele merasa senang karena usaha yang dijalaninya selama ini selalu dibantu oleh Penyuluh Perikanan, Dinas Perikanan Kota Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, serta pihak-pihak terkait, termasuk 5 orang anggota Pokmas Papalele.
Menurut Ibu Fien, Pokmas Papalele sudah diakui dan mendapatkan Sertifikat Produk berupa: Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Halal, Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP), sedangkan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) saat ini masih dalam proses.
Terkait pemasaran dari produk olahan Pokmas Papalele kata ibu Fien, sesuai Pesanan/permintaan, di jual di Fris Market, dan Toko Ole-ole Cahaya Limbers, bahkan sudah di jual sampai di Belanda dan Israel dengan volume pembeli yang berbeda-beda.
Selain itu, produk Ikan Tuna Asap Cair selalu diikutkan dalam kegiatan Pameran baik di Kota Ambon maupun di luar Kota Ambon.
“Sejak tahun 2016 lalu sampai sekarang Pokmas Papalele sudah masuk dalam wirausaha Bank Indonesia (BI) Maluku, sehingga setiap ada kegiatan BI Maluku kami selalu di undang untuk ikut dalam pameran produk-produk UMKM,” ulas Ibu Fien.
Kualitas produk Ikan Tuna Asap Cair sangat berbeda dengan ikan asap biasa karena produk ini jika di simpan di pendingin maka bisa bertahan 2-3 bulan dan tetap awet, sedangkan jika tidak di simpan di pendingin maka bisa bertahan selama 1 minggu.
Alasan kenapa produk ini namanya Ikan Tuna Asap Cair, ikuti penjelasan Ibu Fien Hursepuny berikut ini !!!
Disebut Ikan Tuna Asap Cair karena di olah dengan menggunakan Cairan Asap Cair yang di beli dari hasil penyulingan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) di Poka Ambon, dengan harga 1 botol 250 mili Rp 70 ribu.
Fungsi dari Cairan Asap Cair adalah sebagai pengawet dan penambah cita rasa (aroma).
Proses perendaman daging ikan Tuna dilakukan 1-2 kali dengan komposisi: 5 kg daging ikan Tuna, 1 liter air, cairan asap cair 25 cc, garam 25 gram, dengan waktu rendam 10-15 menit.
Sesudah itu, dikeringkan kemudian dipanggang dengan oven hock selama 2 jam dan setelah ikan di angkat, selanjutnya memisahkan tulang-tulang ikan yang ada di daging ikan Tuna dan setelah dipastikan daging ikan Tuna sudah dingin maka dilakukan press atau packing, selanjutnya produk Ikan Tuna Asap Cair siap untuk dipasarkan dan di konsumsi.
“Bagi yang berminat bisa datang langsung di Dapur Produksi Ikan Tuna Asap Cair, keluarga Bapak Petrus Pattiasina (suami Ibu Fien Hursepuny) Dusun Toisapu Desa Hutumury Kecamatan Letisel Kota Ambon Provinsi Maluku, atau bisa menghubungi Ibu Fien Hursepuny melalui nomor Telp/Wattsapp: 0821-9968-2755 dan 0821-2542-5442.,” harapnya.
Sebagai ibu Rumah Tangga, usaha Ibu Fien Hursepuny tersebut ikut membantu penghasilan suami Bapak Petrus Pattiasina sebagai nelayan profesional di desa tersebut.
“Prinsipnya, usaha dari Pokmas Papalele ini selalu untung walaupun nilainya sedikit/kecil asalkan modal usaha bisa kembali. Untuk itu, kami selalu bersyukur kepada TYME serta berterima kasih kepada pemerintah atas bantunnya, sehingga kami bisa membantu sedikit dari pendapatan keluarga kami,” ucap Ibu Fien.
Dia berharap, ada dukungan dari Dinas Perikanan Kota Ambon dan Provinsi Maluku untuk memperluas Dapur Produksi Pokmas Papalele yang saat ini ukurannya hanya 5×3 meter, sehingga dapat menampung semua peralatan Dapur Produksi agar dapat dipergunakan secara maksimal.
Penyuluh Perikanan Kota Ambon, Hendry Masansony yang hadir mendampingi Ibu Fien Hursepuny mengatakan, sebagai penyuluh perikanan dirinya bertugas sebagai pendamping, sebagai fasilitator untuk segala kegiatan Pokmas Papalele.
Baik untuk membangun akses pemasarannya, untuk memperbaiki pencatatan produksinya, untuk membangun mitra menjalin hubungan dengan pihak swasta maupun dengan pihak pemerintah.
Bahkan untuk kegiatan pemasaran yang sekarang dijalani oleh Pokmas Papalele dengan Fris Market kata Hendry, itu melalui penyuluh perikanan.
Menurut Henry, Pokmas Papalele telah berdiri dari tahun 2013 dengan usaha utamanya produk unggulannya adalah Tuna Asap Cair.
Produk ini menjadi pilihan selain ikan asap tradisional, karena keunggulan Ikan Tuna Asap Cair adalah tidak ada hasil dari proses pembakaran/pengasapan tradisional yaitu nikotin.
Ikan Tuna Asap Cair lebih awet, lebih tahan lama, karena menggunakan cairan asap cair tersebut.
“Untuk itu, mohon dukungan baik Pemkot Ambon, Pemprov Maluku, bahkan Pempus untuk mempromosikan Pokmas Papalele yang beralamat di RT.002/RW.005 Dusun Toisapu Negeri Hutumury Kota Ambon Provinsi Maluku,” harap Hendry.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku, Karolis Iwamony, SPi. M.Si saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/3/2024) mengatakan, peran DKP Maluku untuk Pokmas Papalele selama ini adalah melakukan pembinaan, pendampingan, serta memberikan bantuan peralatan untuk pengolahan seperti: Pelumat daging (Food Processor), Pisau, Kompor, Oven.
Selain itu, DKP Maluku juga membantu dalam memasarkan produk-produk Pokmas Papalele melalui acara Pameran baik di Kota Ambon, Makassar dan Jakarta.
Selain membawa produk hasil olahan Pokmas Papalele, Ibu Fien Hursepuny juga diajak untuk pergi ikut pameran tersebut, agar bisa menjelaskan kepada peserta pameran yang ingin mengetahui proses pembuatan Ikan Tuna Asap Cair.
“Kalau ada tamu kunjungan dari Pusat maka Ole-ole yang akan diberikan kepada tamu tersebut adalah produk UMKM dari Maluku termasuk produk Ikan Tuna Asap Cair, dengan harapan jika Ole-ole tersebut dinikmati dan menjadi selera maka produk UMKM tersebut kembali di pesan,” ungkap Roy.