Langgur, Tribun-Maluku.com – Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 Tahun 2021 yang digelar dibawa sorotan tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku” membangkitkan semangat dan optimisme bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk bahu membahu dan bergotong royong dalam menyelesaikan pandemi COVID-19.
Bupati Maluku Tenggara (Malra) kepada awak media di Langgur, Sabtu (13/11/2021) mengatakan, peringatan HKN ke-57 adalah momentum untuk kembali mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.
“Saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.
Ditambahkannya, momentum peringatan HKN juga mendorong penguatan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam upaya kesehatan promotif dan preventif, sehingga seluruh komponen masyarakat dapat kembali produktif di era adaptasi kebiasaan baru.
Terkait capaian vaksinasi, Bupati Hanubun mengungkapkan, cakupan penerima vaksinasi di kabupaten Malra masih jauh dari target nasional (minimal 70 persen), sementara target tersebut sudah harus tercapai pada akhir November 2021.
“Hingga hari ini, kita belum mencapai hasil maksimal. Presiden Jokowi telah memberikan peringatan keras, oleh karena itu bagi warga siapa saja yang ber-KTP maupun berdomisili di kabupaten Malra, mari bersama-sama pemerintah bergandengan tangan wujudkan target vaksinasi diakhir bulan November ini,” tandasnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat per 11 November 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di kabupaten Malra baru mencapai 45,32 persen.
Dari total sasaran 93.569 jiwa, jumlah warga yang menerima vaksin dosis 1 sebanyak 42.403 jiwa.
Sementara cakupan vaksinasi dosis dua baru 22,58 persen. Jumlah warga yang telah mendapat vaksin secara penuh, baru 21.130 orang.
Bupati Hanubun menegaskan, dalam upaya percepatan vaksinasi tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan, tapi juga harus terdapat intervensi dari pihak lain.
Dirinya berharap, agar masyarakat taat pada kebijakan ataupun aturan pemerintah tentang program vaksinasi.
“Kita harus taat terhadap kebijakan pemerintah. Covid-19 masih menjadi ancaman global yang berdampak negatif bagi sektor kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Untuk itulah maka vaksinasi perlu dilakukan semaksimal mungkin,” terangnya.