Ambon, Tribun Maluku: Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Siwalima Ambon menggelar kegiatan Penutupan Lomba Vlog Dokumenter Museum Siwalima tahun 2024, bertempat di Aula Museum Siwalima Ambon, Jumat (19/7/2024).
Kegiatan tersebut ditutup olek Kasubag Tata Usaha Museum Siwalima, Mevy Mailoa, S.AP mewakili Kepala Museum yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Kepada wartawan Mevy Mailoa mengatakan, kegiatan vlog documenter tahun 2024 ini adalah kegiatan yang ke enam kali yang sudah dilaksanakan oleh Museum Siwalima Ambon, dab setiap tahun kegiatannya bervariasi yaitu untuk tingkat SMA, Mahasiswa dan kali ini menyasar pada Komunitas (masyarakat umum).
“Jadi setiap tahun kita bervariasi sehingga semua anak-anak Maluku kebagian dari jenjang masing-masing dan untuk jenjang komunitas baru pertama kali di tahun 2024 ini,” ucap Mailoa.
Cara merekrut peserta kata Mevy Mailoa, langkah awal pihaknya membuat tim yang terdiri dari pegawai Museum untuk lomba vlog dan kemudian membuka kegiatan tersebut untuk umum melalui media sosial Instagram, Facebook.
Menurutnya, tahun 2024 ini ada sembilan peserta yang mendaftar untuk mengikuti lomba vlog documenter, namun dua peserta mengundurkan diri sehingga tersisa tujuh peserta.
Tujuh peserta lomba vlog documenter tahun 2024 ini adalah:
- Tim RANTAUNITAS dengan Topik: BENTENG BEVERWIJCK dan Judul Vlog: Benteng Beverwijck: Jejak Sejarah di Teluk Nusalaut.
- Tim EHERE dengan Topik: BENTENG KAPAHAHA dan Judul Vlog: Menukik Kapahaha: Kegagalan adalah Kekuatan.
- Tim KELE PROJECT dengan Topik: DR. JOHANES LEIMRNA dan Judul Vlog: Johanes Leimena, Sang Penggagas Puskesmas dan Kesayangan Presiden Soekarno.
- Tim TAJANG dengan Topik: PROF. DR. GERRIT SIWABESSY dan Judul Vlog: Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy: Bapak Atom Indonesia.
- Tim MANISE KREATIF dengan Topik: GEORG EBERHARD RUMPHIUS dan Judul Vlog: Ilmuan Buta dari Ambon: Georg Eberhard Rumf (Rumphius).
- Tim FIDE FIRL’S dengan Topik: BENTENG DUURSTEDE dan Judul Vlog: Benteng Duurstede: Kisah di Balik Tembok Warisan Maluku.
- Tim MOMOA dengan Topik: MASJID ROHOMONI dan Judul Vlog: Masjid Rohomoni.
Tema lomba vlog documenter Museum Siwalima tahun 2024 adalah:”Maluku Negeri Pusaka II”. Tema ini ditentukan sendiri oleh pihak Museum Siwalima sementara judul vlog documenter ditentukan oleh masing-masing tim.
“Dan pada akhirnya kami di Museum Siwalima harus juga mempromosikan koleksi-koleksi yang cukup banyak ini yaitu 5.300 buah koleksi dengan 10 jenis koleksi,” ucap Mailoa.
Dikatakan, tujuh tim/peserta lomba vlog documenter tahun 2024 ini sangat kreatif karena mereka tidak hanya belajar dari Museum Siwalima melalui data-data yang ada, namun mereka harus turun ke tempatnya untuk mencari begitu banyak referensi tambahan.
“Kami di lembaga Museum Siwalima merasa bangga karena secara tidak langsung kami juga mendapat diskripsi yang sangat banyak untuk membantu pemandu-pemandu juga yang ada di Museum Siwalima,” katanya.
Mevy Mailoa berharap, melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Siwalima, anak-anak Maluku bisa mengenal identitas atau jati diri mereka sebagai anak Maluku baik yang ada di Maluku maupun yang sementara berada di rantau orang.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Juri Lomba Vlog Dokumenter Tahun 2024, Dr. John Pattiasina mengatakan, kreatifitas yang disaksikan oleh anak-anak muda Maluku melalui lomba vlog documenter ini merubakan bagian dari bagaimana Museum Siwalima memberikan ruang kepada komunitas-komunitas untuk menyampaikan informasi menyangkut sejarah dan budaya Maluku.
Menurut Pattiasina, lomba ini sebenarnya langkah-langkah baik yang dilakukan oleh Museum untuk lebih memperkenalkan dan menyajikan sejarah dan buday Maluku.
“Jadi Museum Maluku sebagai Rumah Tua dimana tempat orang bertanya, orang belajar tentang sejarah dan budaya Maluku maka Museum sudah memaksimalkan fungsinya sebagai lembaga, dan bertanggung jawab menjadi garda terdepan untuk memperkenalkan budaya Maluku,” ungkapnya.
Jika lomba-lomba seperti ini diselenggarakan lagi maka harus melibatkan lebih banyak orang, sehingga suasana kompetitif itu semakin terasa.
Dia berharap, lomba vlog documenter tahun ini bukan akhir tapi menjadi langkah baru untuk bagaimana Museum Siwalima melaksanakan lomba yang lebih baik kedepan, agar orang lebih mengenal Museum Maluku Siwalima yang didalamnya lebih mengenal sejarah dan budaya Maluku yang sangat kaya itu.
“Jangan pernah kita mati dengan melupakan masa lalu tapi masa lalu harus menjadi pengingat, untuk bagaimana kita berbenah saat ini dan menghadapi masa depan yang lebih baik,” ungkap Dr. John.
Dr. John berharap ke depan lomba seperti ini harus melibatkan peserta dari semua kabupaten/kota di Maluku agar orang jangan mengenal Maluku itu Ambon, tetapi harus mengenal Maluku secara total.
Untuk diketahui bahwa sebelum penutupan, pihak panitia melakukan Pemutaran Vlog Dokumenter hasil kreatifitas dari tujuh tim/peserta lomba untuk dinilai oleh tim juri masing-masing: Dr. John Pattiasina, S.Pd. MA (Akademisi Unpatti/Ketua), Penilaan Vigel Faubun, S.Pd (Ketua Komunitas Kalesang Maluku/Anggota) dan Ruluf Manaha (Seniman/Anggota).
Dari hasil penilaian tim Juri dan keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat maka tujuh peserta lomba vlog documenter tahun 2024 masing-masing memperoleh juara dan nilai.
Keputusan Dewan Juri No. 432.1/29/SK/MS/2024 tentang Penetapan Juara 1, 2, 3 dan Harapan 1, 2, 3 dan kategori Favorit Lomba Vlog Dokumenter Museum Siwalima tahun 2024.
Juara Favorit dari Tim Momoa dengan jumlah nilai 160, Juara Harapan 3 Tim Manise Kreatif nilai 185, Juara Harapan 2 Tim Tajang nilai 210, Juara Harapan 1 Tim Fide Firl’s nilai 225, Juara 3 Tim Ehere nilai 230, Juara 2 Tim Kele Project nilai 260 dan Juara 1 Tim Rantaunitas dengan jumlah nilai 285.
Para pemenang lomba vlog documenter tahun 2024 mendapatkan hadiah berupa uang dan piala.