Ambon, Tribun Maluku: Pada bulan September 2024 Provinsi Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai US$ 6,16 juta dan impor senilai US$ 27,03 juta.
Ini berarti Maluku mengalami defisit sekitar US$ 20,87 juta pada neraca perdagangan luar negeri,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Senin (4/11/2024).
Menurut Pattiwaellapia, pada Januari sampai Desember 2023, Maluku juga mengalami defisit sebesar US$ 219,64 juta.
Setiap bulan di sepanjang tahun 2023, Maluku selalu mengalami defisit, dan yang terdalam terjadi di bulan Oktober 2023 yang mencapai US$ 37,47.
Hal ini dikarenakan masih tingginya impor barang dari luar negeri. Impor barang tersebut didominasi dari sektor migas.
Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri.
Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari sampai Desember 2023 hanya sebesar US$ 28,89 juta sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai US$ 288,21 juta.
Neraca volume perdagangan luar negeri bulan September 2024, juga mengalami defisit sebesar 36,99 ribu ton.
Hal ini disebabkan karena volume impor Maluku (38,16 ribu ton) lebih besar dibandingkan volume ekspor Maluku (1,17ribu ton).