Ambon, Tribun Maluku. Ketua LSM Jaringan Aspirasi Rakyat (JAR) Maluku, Hasan Pelu, mendesak Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta wakil rakyat untuk memberikan perhatian khusus terhadap kondisi sosial masyarakat di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Pasalnya, kondisi infrastruktur di wilayah tersebut sangat memprihatinkan, terutama akses jalan dan jembatan yang telah bertahun-tahun tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Akibatnya, masyarakat setempat menghadapi berbagai kesulitan, termasuk dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan,” ujar Hasan Pelu pada Tribun Maluku.com via Whatsapp di Ambon, Rabu (05/02/2025).
Menurut Pelu, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi masyarakat di Kecamatan Kilmury, dan sampai saat ini belum ada perubahan signifikan. Anak-anak yang ingin bersekolah sering kali harus berenang melewati sungai besar.
Begitu pula warga yang sakit, mereka terpaksa dipikul melintasi sungai untuk mendapatkan pertolongan medis.
Dicontohkan, salah satu kasus terbaru yang mengundang keprihatinan adalah seorang ibu hamil yang harus dibawa ke Puskesmas Kilmury menggunakan gerobak kayu sejauh kurang lebih empat kilometer.
Dalam perjalanan, setiap kali melintasi sungai, warga harus memikul gerobak tersebut secara bergantian agar pasien bisa sampai ke fasilitas kesehatan (Faskes).
“Kondisi ini sangat menyedihkan dan tidak boleh terus dibiarkan. Pemerintah Pusat, Provinsi Maluku dan para wakil rakyat seolah menutup mata terhadap penderitaan masyarakat di Kecamatan Kilmury. Mereka seperti membiarkan masyarakat di sana terus hidup dalam keterbelakangan,” sesalnya.
Hasan Pelu berharap, pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur dasar di Kecamatan Kilmury, terutama pembangunan jalan dan jembatan, agar masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih layak.