Ambon, Tribun Maluku : Kota Ambon bersiap merayakan semangat kebhinekaan dalam balutan budaya.
Menjelang peringatan Hari Kebudayaan Nasional ke-I, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan menggelar Festival Benteng Victoria 2025 pada 17–18 Oktober di Lapangan Merdeka Ambon.
Kegiatan ini menjadi wadah besar untuk mempertemukan sejarah, budaya, dan kreativitas masyarakat Maluku dan Nusantara di satu titik simbolik: Benteng Nieuw Victoria, jantung sejarah Ambon.
“Festival Victoria bukan sekadar pesta budaya. Ini adalah cara kami membangun kesadaran publik bahwa kebudayaan adalah fondasi peradaban,” ujar Dody Wiranto, SS, M.Hum, Kepala BPK Wilayah XX, dalam konferensi pers di Ambon, Rabu (15/10/2025).
Menurut Dody, festival ini merupakan implementasi dari amanat UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang disinergikan melalui satu platform kebudayaan di Kota Ambon.
“Kami ingin menghidupkan kembali Benteng Victoria sebagai ruang ekspresi budaya, bukan hanya bangunan tua yang diam,” katanya menegaskan.
Ia juga menuturkan, “Branding Victoria” diangkat sebagai narasi utama festival untuk mempertegas posisi Ambon sebagai “City of Migran”, mengacu pada pandangan sejarawan Gerrit Knaap.
“Ambon sejak dulu adalah tempat bertemunya berbagai etnis dan budaya Nusantara. Dari sini lahir semangat Ambon Par Samua bahwa Ambon milik semua orang,” ujarnya.
Ia menjelaskan Festival Benteng Victoria 2025 akan menampilkan berbagai kegiatan yang memadukan unsur tradisi dan modernitas, di antaranya, Karnaval Budaya, diikuti 13 paguyuban Nusantara, 12 sanggar seni, dan perwakilan BPK se-Indonesia.
Selain itu menurutnya, pelaksanaan Talkshow Kebudayaan akan menghadirkan beberapa narasumber antara lain, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si (Wali Kota Ambon)
Wattimena akan membawakan materi Kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam Melestarikan Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan.
Selain itu Or. Paulus Koritelu, M.Si (Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Maluku) dengan materi Peran Benteng Victoria sebagai Cagar Budaya Nasional.
Ia juga akan turut memberikan materi Strategi Pelestarian Kebudayaan di Maluku dan dari Denkav XV/Pattimura, membawakan materi Peran TNI dalam Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benteng Victoria.
Ia menambahkan Selain itu, festival juga akan menghadirkan pameran kebudayaan dengan 15 stan dari BPK seluruh Indonesia, bazar UMKM melibatkan 34 pelaku usaha lokal, serta permainan tradisional seperti giji-giji yang kini mulai punah.
Sebagai puncak hiburan, akan digelar pagelaran budaya oleh 10 sanggar binaan BPK Wilayah XX, serta penampilan artis lokal dan nasional seperti JP Band, Coo Project ft. Rexy, dan Toton Karibo sebagai guest star.
Mendampingi Kepala Balai, Kasubag Umum BPK Wilayah XX, Stenli Reigen Loupatty, juga menambahkan, Festival akan dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri
Pada kegiatan ini menurut Loupatty, pihaknya juga sudah memberikan undangan kepada pemerintah daerah dalam hal ini kepada Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, dan Pemkot Ambon, Boedewin Wattimena
,”Hari ini kami bertemu Wali Kota untuk menyampaikan hasil kerja BPK dan membangun langkah kolaboratif ke depan. Apa yang kami lakukan bukan untuk hari ini saja, tapi untuk masa depan kebudayaan Maluku,” paparnya.
Dijelaskan pula kegiatan ini dijadwalkan akan ditutup secara resmi oleh Wali Kota Ambon Drs. Bodewin Wattimena.
Pada kesempatan itu ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan bagian dari strategi memperkuat jejaring kebudayaan lintas sektor.
Dirinya berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik terjadinya kerjasama dengan pemerintah daerah, kabupaten kota dan stakeholder lainnya
,”Sehingga apa yang kami kerjakan hari ini menjadi dampak hari ini, hasil dari kerja kami turut berkontribusi terhadap indeks pembangunan kebudayaan di Maluku ,”pungkasnya







