Ambon, Tribun Maluku : Jelang perayaan Hari Ozone Sedunia, Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim KLHK melalui projet IS Phase XIII dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Maluku dan Papua (Seksi Wilayah I Ambon) beserta Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura menggelar Kampanye Pengendalian Bahan Perusak Ozon Â
Kegiatan Kampanye dibawa Tema,”Selamatkan Ozone, Selamatkan Iklim, Selamatkan Bumi” berlangsung di Kampus Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Kamis (12/9/2024) dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Leonard O Kakisina M.Si mewakili Dekan Fakultas Pertanian Unpatti
Dalam sambutannya, Kakisina mengatakan, Universitas Pattimura, terutama Fakultas Pertanian sangat mendukung kampanye pengendalian bahan perusak Ozone
Menurutnya, semua pasti tahu kalau lapisan Ozone sangat bermanfaat bagi semua mahluk hidup, terutama Manusia
Ia menjelaskan, Lapisan Ozone dapat menghadang zat Ultraviolet yang masuk dari Matahari ke Bumi
Namun menurutnya saat ini lapisan Ozone sangat terganggu dan terancam hancur karena partikel-partikel berbahaya akibat produksi manusia, seperti Gas, Klorin, bromin, Freon dan lainnya
,”Partikel atau sat berbahaya ini akibat dari perbuatan kita sendiri, kulkas, pendingin udara, aerosol, pembakaran hutan dan Lain-lainnya,”tutur Kakisina
,”akibatnya, lapisan Ozone akan menipis, maka sat matahari yang berbahaya masuk kedalam bumi sehingga menyebabkan kanker kulit dan sebagian lainnya,”ujarnya
Dengan terjadinya penipisan Lapisan Ozone nantinya, menurut Kakisina akan membuat manusia mengalami sakit kulit, kanker dan lainnya
Oleh sebab itu, Kakisina mengajak seluruh generasi yang ada di muka bumi tanpa pandang status untuk bisa bersama-sama mencegah terjadinya penipisan Lapisan Ozone
Untuk mencegah terjadinya penipisan lapisan Ozone menurut Kakisina ada beberapa cara mencegah terjadinya penipisan Ozone , diantaranya menghapus penggunaan bahan perusak Ozone, pengurangan penggunaan kendaraan pribadi
Untuk dunia pertanian, menurut Kakisina, menghindari penggunaan pupuk dan pestisida dan dan menanam sebanyak-banyak pohon sebagai pendingin alam ,”tuturnya
Untuk itu dirinya berharap agar bisa bersama-sama menjaga terjadi pengikisan Lapisan Ozone yang sangat bermanfaat bagi mahluk hidup di Dunia
Sementara itu Ketua Panitia penyelenggara Kampanye, Frangky C Tutuarima S.Hut, M.Si dalam laporannya menjelaskan pelaksanaan Kampanye Pengendalian bahan perusak Ozone diselenggarakan dalam rangka Hari Ozone Sedunia yang akan digelar 16 September 2024
Menurutnya, Lapisan Ozon merupakan lapisan gas yang terletak pada lapisan stratosfer bumi. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga suhu bumi agar tetap stabil dan melindungi bumi dari sinar Ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi kehidupan didalamnya.
 Penipisan lapisan Ozone ini disebabkan oleh penggunaan zat kimia yang mengandung klorin dan bromin, seperti klorofluorokarbon (CFC) dan halon. Zat-zat ini dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai aktivitas manusia, termasuk penggunaan pendingin udara, aerosol, dan sistem pemadam kebakaran.
,”Berdasarkan Protocol Montreal, melalui Amandemen Kigali, telah mengatur tentang pengurangan konsumsi HFC yang merupakan bahan pengganti HCFC,”ujarnya
Ia menambahkan, secara bertahap, Pemerintah Indonesia telah melakukan pengurangan dan penghapusan konsumsi bahan perusak ozon.
Kampanye Pengendalian Bahan Perusak Ozon merupakan salah satu bagian penting dari Perayaan Hari Ozon Sedunia pada tanggal 16 September 2024.
Tujuan dari kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran, partisipasi, dan sinergitas masyarakat khususnya kaum ibu dan mahasiswa serta stakeholder terkait tentang pentingnya lapisan ozon serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya pelestariannya.
Dijelaskan, kampanye di lingkungan kampus dianggap memiliki potensi besar untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih luas dan mendalam
,”Mengingat perguruan tinggi sebagai pusat lembaga edukasi Selain itu mahasiswa memiliki potensi besar sebagai ‘’agent of change’’ dalam membentuk karakter peduli lingkungan dan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat luas,”paparnya
Kegiatan Kampanye Pengendalian Bahan Perusak Ozon di saat ini adalah merupakan kerjasama antara Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim KLHK melalui projet IS Phase XIII dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Maluku Papua (Seksi Wilayah I Ambon) beserta Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unpatti
Peserta kampanye tersebut diikuti oleh sebanyak 100 orang, dan di laksanakan dalam bentuk talk show.
Dirinya berharap, Talk show ini mampu menjangkau mahasiswa, dosen, staf akademik, kelompok masyarkat, Teknisi RAC dan stakeholder terkait lainnya guna memobilisasi sebagai agen perubahan dalam upaya-upaya Pengendalian Bahan Perusak Ozon di kota Ambon Provinsi Maluku.
Untuk diketahui pada kesempatan itu bersama dengan seluruh peserta, mereka melaksanakan Long mars membagikan selebaran-selebaran yang berisikan ajakan bersama-sama mengendali terjadi penipisan Ozone kepada masyarakat maupun Mahasiswa yang dijumpai di tengah jalan