Drs. Dumangar Hutauruk, M.Si |
AMBON Tribun-Maluku.com- Jumlah angkatan kerja di Provinsi Maluku pada bulan Agustus 2017 sebanayak 707.796 orang, berkurang sebanyak 35,353 orang atau terjadi penurunan angkatan kerja sebesar 4,76 persen.
Sementara jumlah penduduk yang bekerja di Maluku pada Agustus 2017 sebanyak 642.735 orang, berkurang sebanyak 48,752 orang dibanding keadaan Agustus 2016 yang tercatat sebanyak 690,786 orang.
Dengan kata lain jumlah orang yang bekerja dalam satu tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 7,05 persen,”kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Drs. Dumangar Hutauruk, M.Si di Ambon, Kamis (9/11/2017).
Menurutnya, dengan menurunnya jumlah angkatan kerja maka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 60,18 persen, turun 4,33 persen poin dibanding setahun yang lalu.
Penurunan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
Jumlah pengangguran pada Agustus 2017 di Maluku tercatat sebanyak 65,735 orang, mengalami peningkatan sebanyak 13,372 orang atau sebesar 25,54 persen dibanding keadaan Agustus 2016 yang tercatat sebanyak 52,363 orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku mengalami peningkatan dari 7,05 persen pada Agustus 2016 menjadi 9,29 persen pada Agustus 2017.
Dikatakan, pada Agustus 2017, sebesar 62,83 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal dan persentase pekerja informal turun 1,41 persen poin dibanding Agustus 2016.
Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah sektor Perdagangan (2,50 persen poin), sektor Konstruksi (1,26 persen poin) sektor Jasa Kemasyarakatan (0,96 persen poin), dan sektor Pertambangan dan Penggalian (0,28 persen poin).
Terdapat 30,76 persen penduduk bekerja tidak penuh atau jam kerja kurang dari 35 jam seminggu mencakup 12,33 persen setengah pengangguran dan 18,43 persen pekerja paruh waktu.(TM02)