Dalam sambutannya Latuconsina mengucapkan terimakasih kepada pengurus PERSIS Wilayah Maluku yang sudah berperan aktif membidik santri berprestasi di Maluku.
Menurutnya tidak sedikit keluarga yang mengalami keterbelakangan dan krisis social keagamaan, dengan demikian keagamaan memandang pondok pesantren sebagai alternative terbaik untuk menyelamatkan anak dari deficit moral, norma dan etika. Pondok pesantren berperan sebagai pusat rehabilitasi social keagamaan ditengah-tengah masyarakat yang saat ini memprihatinkan, maka untuk menjalankan peran besar tersebut santri yang berkualitas beprestasi yang berkualitas perlu terus dikembangkan agar ia semakin besar memegang peranan social.
Dirinya mengharapkan penyelenggaraan pendidikan santri ini dilaksanakan dengan semangat, tanggung jawab dan kepedulian yang tinggi terhadap masa depan generasi muda yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi PERSIS di Indonesia.
Sementara itu menurut Kabid Pendidikan Agama dan keagamaan Islam ny farida Laisouw S,pd Mpd diruang kerjanya menyampaikan kalau PERSIS Wilayah Maluku memberikan Beasiswa kepada Santri berprestasi untuk melanjutkan studi . Kegiatan itu merupakan salah satu program dari PERSIS Wilayah Maluku, dan sudah yang ke tiga kalinya dilaksanakan.
Ia menambahkan kalau meskipun sudah dilaksanakan tiga kali, tapi baru kali ini dipercayakan penangan pelepasan santri tersebut kepada Bidang pendidikan agama dan keagamaan lewat Kakanwil Kemeneg Provinsi Maluku. Adapun pemilihan calon peserta beasiswa ditentukan sendiri oleh PERSIS sehingga lewat bidang Pendidikan agama dan Keagamaan, Kakanwil hanya melepaskan keberangkatannya.
Dirinya mengharapkan setelah para santri yang berprestasi tersebut setelaH mengecap pendidikan di perguruan tinggi dan pondok pesantren, sekembalinya dapat memberikan contoh dan aplikasikan kepada teman-temannya. (TM_05)