![]() |
| Drs. Marthin Kailuhu |
AMBON Tribun-Maluku.com- BKKBN Pusat bekerja sama dengan Yayasan Cipta Cara Padu di Jakarta melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Tahap II dan Advoksi Terapan KB Kencana bertempat di lantai 2 Kantor Walikota Ambon Selasa (13/10).
Kepala Badan Kependudukan KB Daerah (BKKBD) Kota Ambon Drs. Marthin Kailuhu kepada Tribun-Maluku.com di sela-sela Bimtek mengatakan, kegiatan ini penting untuk membahas 3 hal yakni; Menyususn Rencana Strategi BKKBD Kota Ambon tahun 2015-2019; Menyusun tim Advokasi untuk mengadvokasi pengambil kebijakan soal Pembangunan Kependudukan dan KB; ini sangat penting dalam membangun masyarakat di Kota Ambon kedepan lebih baik, dan Menyususn rencana kerja Advokasi 1 tahun kedepan.
Harapannya adalah finalisasi atas Renstra yang telah disusun terdahulu dan tersusunnya tim advokasi dan penyusunan rencanaa kerja advokasi 1 tahun kedepan, agar dapat membantu BKKBD Kota Ambon untuk lebih fokus dan terarah dalam membangun Kependudukan dan KB di Kota Ambon.
Dikatakan, rencana strategi ini penting karena dimulai dari tahun 2015 sampai 2019 dan lembaga yang menyelenggarakan Bimtek ini bekerja sama dengan BKKBN Pusat untuk membantu BKKBN di daerah-daerah seluruh Indonesia termasuk di Kota Ambon, dalam menyusun rencana strategi dan advokasi terapan.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi BKKBD Kota Ambon karena pihaknya akan tahu persis arahnya kemana dan langkah-langkah yang harus dibenahi serta rencana advokasi difokuskan kemana, agar BKKBD Kota Ambon mendapat dukungan semua pihak terutama para pengambil kebijakan,”kata Kailuhu.
Yeni Tri Herwanto SKM. M.Kes Program Officer Yayasan Cipta Cara Padu Jakarta kepada media ini mengatakan, pihaknya berperan sebagai fasilitator strategi advokasi dan untuk Kota Ambon dan Tual dikenal dengan KB Kencana.
Menurut Tri Herwanto, kegiatan serupa sudah dilaksanakan di beberapa kabupaten dan provinsi lain di Indonesia dengan berbagai program. Intinya adalah menggerakkan kembali semangat KB dan mengadvokasi revitalisasi Program KB yang dulunya sangat kuat, namun pada era desentralisasi ditemui banyak tantangan, serta capaiannya menurun, jadi kami ingin untuk menggerakkan kembali.(TM02)






