Surabaya, Tribun Maluku. Perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis sains dan teknologi.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Sains dan Teknologi (MenDiktiSaintek), Prof. Brian Yuliarto, dalam Forum Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Institut Seni Indonesia (ISI) se-Indonesia, yang digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (25/9/2025).
“Untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah, perguruan tinggi harus menjadi penggerak inovasi. Kampus harus mampu melahirkan riset dan kerja sama yang relevan dengan kebutuhan industri,” tegas Prof. Brian.
Ia juga menekankan pentingnya peran kampus dalam menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat melalui inovasi dan hilirisasi hasil riset. Kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk membangun ekosistem inovasi yang berdaya saing tinggi.
“Dari 100 pusat pertumbuhan ekonomi dunia, 54 di antaranya lahir dari kampus. Ini menunjukkan bahwa tradisi kampus sebagai penggerak ekonomi bukan hal baru, dan Indonesia harus bisa meniru keberhasilan ini,” tambahnya.
Prof. Brian juga berharap agar para pimpinan perguruan tinggi, khususnya Wakil Rektor bidang kerja sama, aktif mendorong lahirnya industri berbasis inovasi di lingkungan kampus.
Forum ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Dr. Ruslan H.S. Tawari, M.Si., serta perwakilan dari berbagai PTN ISI se-Indonesia.