Ambon, Tribun-Maluku.com : Pengoperasian kapal pendukung program tol laut yang mengangkut bahan pokok masyarakat dan aneka kebutuhan sehari – hari strategis dalam menjamin stok, menjelang pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan maupun perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Saya mengawasi ketersediaan bahan pokok di pasar Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru dan sekitarnya ternyata stok terjamin karena kapal pendukung program tol laut sudah dua kali menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso,” kata Penjabat Sekda setempat, Arens Uniplaitta, dihubungi dari Ambon, Senin (30/5).
Sebelumnya KM. Nusantara Lestari 101 pendukung program tol laut yang mengangkut bahan pokok masyarakat dan aneka kebutuhan sehari – hari menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso pada 8 April 2016 mengangkut 29 kontainer.
Begitu pula, kapal pendukung program tol laut menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso pada 14 Mei 2016 dengan mengangkut 80 kontainer, baik bahan pokok masyarakat maupun kebutuhan material lainnya.
“Saya diinformasikan Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Aru, Rudy Siwabessy bahwa dijadwalkan pada Juni 2016 sebanyak lebih dari 100 kontainer bongkar juga di pelabuhan Yos Sudarso,” ujar Arens.
Karena itu, stok bahan pokok masyarakat menjelang pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah di Kepulauan Aru terjamin.
Begitu pun, harga bahan pokok dengan tim pengawasan intensif melakukan tugasnya setiap pekan.
“Pastinya 11 distributor bahan pokok masyarakat yang memasok dari Surabaya , Jawa Timur maupun Makassar, Sulawesi Selatan tetap menjamin kebutuhan lebih dari 90.000 jiwa penduduk kabupaten Kepulauan Aru,” kata Arens.
Dia mengapresiasi baik program tol laut yang menyinggahi pelabuhan Yos Sudarso karena menambah stok bahan pokok masyarakat maupun aneka kebutuhan sehari – hari.
“Patut diapresiasi program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo itu menyinggahi Dobo,” ujar Arens.
Kapal kontainer yang memasok bahan pokok masyarakat dan kebutuhan sehari – hari itu bakal mendukung mengurangi disparitas harga sekaligus membangkitkan perekonomian, khususnya di Kepulauan Aru yang tergolong daerah terluar.
Pertimbangannya, Kepulauan Aru secara geografis dekat dengan Australia.