Kondisi Penumpang dan barang yang sudah melebihi kapasitas |
Masohi, Tribun-Maluku.com : Daya angkut penumpang oleh kapal perintis KM. Cantika 88 milik pengusaha Siong yang melayari rute Ambon Amahai ke kepulauan TNS dan wilayah Tenggara Raya belum lama ini sangat melebihi kapasitas yang telah di tetapkan oleh pemerintah melalui Dinas perhubungan Propinsi Maluku maupun pihak syahbandar.
Diperkirakan bisa mencapai sembilan ratus orang serta barang milik penumpang berupa bahan
bangunan dan sebagainya yang jumlahnya ribuan ton. Daya angkut penumpang dan barang yang tinggi kapasitasnya ini seakan di biarkan oleh pihak pengelola kapal yang didalamnya termasuk kapten kapal maupun pihak syahbandar.
Daya angkut penumpang dan barang yang melebihi kapasitas ini seakan dibiarkan tanpa memikirkan keselamatan penumpang apalagi iklim yang sering terjadi di wilayah Maluku ini sangat ganas.
Menyikapi hal ini, Willem Pakniany anggota DPRD Maluku Barat Daya kepada Tribun-Maluku.com di pelabuhan Amahai mengatakan pihak kapal hanya membiarkan lonjakan penumpang yang sangat membludak tanpa ada rasa kasih sayang kepada jiwa manusia.
Hal ini malah dibiarkan oleh pihak Syahbandar Pelabuhan Amahai. Padahal mereka (syahbandar) mempunyai hak yang besar dalam rangka memberikan izin berlayar. Itu berarti bahwa pihak kapal dan syahbandar hanya lebih memikirkan uang daripada jiwa manusia.
Pakniany menjelaskan kalau saat KM. Cantika 88 tersebut saat berangkat dari pelabuhan Ambon ke pelabuhan Amahai itu ternyata penumpangnya hanya sekitar seratusan orang, namun membudaknya penumpang sampai hampir seribu orang itu terjadi di Amahai.
Pakniany meminta agar ke depan untuk mengurangi resiko kecelakaan di laut, Pemda Provinsi Maluku dan pihak syahbandar bisa dapat melakukan pendataan kepada penumpang dengan menggunakan tiket agar bisa mengetahui jumlah penumpang.
Selain itu tambah Pakniany, Pemda Maluku juga harus mendatangkan kapal perintis yang besar untuk
menggantikan KM. Cantika 88 tersebut.
“Ya, saya mengharapkan kalau ada perhatian baik terhadap jiwa manusia di Maluku oleh pemda dan pemerintah pusat melalui kementerian perhubungan laut, inikan jiwa manusia dan bukan hewan,” tegas Pakniany.
Sementara itu Kepala Syahbandar Pelabuhan Amahai, Jusuf Heljanan, ST ketika dikonfirmasi membenarkan kalau lonjakan penumpang seperti ini sering terjadi.
Menurutnya kapasitas penumpang yang terjadi ini bukan setiap saat tetapi akan terjadi bila ada musim panen di kepulauan TNS dan di perkirakan hanya bisa terjadi satu tahu itu dua atau tiga kali saja.
“Pernah anak buah saya sudah memberikan instruksi kepada penumpang agar memikirkan keselamatan melalui pembatasan kapasitas penumpang yang mau berlayar namun penumpang mengelak dan tidak mau untuk turun,” tandasnya
Heljanan menambahkan, kalau saat ini Pemda Maluku melalui Dinas Perhubungan propinsi memiliki kewenangan agar bisa memfasilitasi kapal perintis yang besar untuk melayari daerah kepulauan Maluku yang belum terjangkau oleh kapal-kapal Pelni, jelasnya.(tm-08)