Ambon, Tribun Maluku: Kegiatan Kas Keliling ke kepulauan 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) di wilayah kerja Provinsi Maluku merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut tentang Pendistribusian, Pengamanan dan Pengawalan Uang Rupiah antar Kantor Bank Indonesia maupun ke lokasi yang ditetapkan serta ke Wilayah 3T yaitu Terdepan, Terluar, dan Terpencil.
Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat wilayah 3T untuk mendapatkan uang yang layak edar.
Demikian sambutan tertulis Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Yayan Sofiyan, ST. M.Si. CHRMP. M.Tr.Opsla Laksamana Muda TNI, yang dibacakan oleh Komandan Lantamal Ambon, Brigjen Marinir Said Latuconsina, MM. MT. MTR. Opsla pada kegiatan Kas Keliling ke wilayah 3T di Maluku bertempat di Dermaga Lantamal Halong Ambon, Selasa (6/8/2024).
Hadir dalam acara itu Pj. Gubernur Maluku, Ir Sadali Ie, M.Si. IPU yang diwakili oleh Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku, Kasrul Selang, ST. MT, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansyah, Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Agus Susanto Pratomo, Komandan Lantamal Ambon, Brigjen Marinir Said Latuconsina, MM. MT. MTR. Opsla, Forkopimda Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Komandan KRI Dorang-874 Mayor Laut (P) Hermes Simanjuntak, SE. M.Tr. Opsla, serta undangan lainnya.
Menurut Yayan Sofiyan, melihat kondisi geografi negara Indonesia, dengan luasnya wilayah dan banyaknya sebaran pulau-pulau kecil dan terluar, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa.
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia senantiasa mengkampanyekan cinta, bangga, dan paham rupiah kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan program dedikasi untuk negeri. Hal ini karena rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa yang harus senantiasa kita jaga sebagai wujud nyata ajang bela negara.
Sedangkan TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI.
Di sinilah titik temu kerja sama yang dibangun antar dua elemen bangsa yaitu Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut, yakni kesamaan dalam menjaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional.
Bank Indonesia bertugas dan berkepentingan untuk menjaga kedaulatan NKRI melalui pemenuhan kebutuhan rupiah yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan TNI Angkatan Laut memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah perairan dan wilayah 3T di Indonesia.
TNI Angkatan Laut juga berkepentingan dalam menjamin kelancaran roda pembangunan nasional di seluruh wilayah NKRI, dimana salah satu bagian utamanya adalah kegiatan perekonomian berupa transaksi keuangan yang menggunakan mata uang rupiah. Sehingga mata uang rupiah menjadi tuan rumah tunggal dan berdaulat di negeri Indonesia.
Dalam mensukseskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tahun 2024 di wilayah Provinsi Maluku, TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Dorang-874. KRI Dorang-874 merupakan kapal patroli yang menjadi salah satu ujung tombak TNI AL dalam menjalankan tugas menjaga keamanan di laut di perairan Maluku dan sekitarnya.
Ekspedisi akan menempuh rute pelayaran dari Ambon – Pulau Seram – Pulau Kur – Pulau Trangan – Pulau Sera – Pulau Banda dan kembali ke Ambon dengan total jarak tempuh mencapai 1.272 NM.
Atas nama TNI Angkatan Laut, Yayan Sofiyan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia karena dengan berlanjut dan meningkatnya kegiatan ini dari tahun ke tahun kita dapat bersama-sama hadir untuk menjaga kedaulatan negara, dan mendukung pemerataan pembangunan nasional di seluruh wilayah NKRI.