Ambon, Tribun Maluku : Maluku Youth Creative Hub (MYCH) telah meluncurkan sebuah inisiatif penting melalui pembentukan kelompok peternak baru yang diberi nama “Ora et Labora” di Desa Leahari. Acara yang berlangsung di desa tersebut menjadi tonggak utama dalam pengembangan peternakan ayam modern di Maluku.
Momentum tersebut merupakan kolaborasi antara MYCH yang dibentuk oleh Deputi Ekonomi Badan Intelijen Negara (BIN), Pemerintah Desa/ Negeri Leahari serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon. Kolaborasi ini menjadi salah satu langkah strategis MYCH dalam mendukung pemberdayaan pemuda di Maluku.
Mengikuti jejak keberhasilan Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang juga dibentuk oleh Deputi Ekonomi BIN, MYCH hadir di Maluku untuk mendorong pembangunan sektor ekonomi kreatif, pertanian, peternakan, dan perikanan (P3). Program ini dirancang untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kreativitas serta pertumbuhan ekonomi pemuda di Maluku.
Dalam sambutannya saat pengresmian kelompok peternak di desa Leahari Rabu (25/9/2024), pendamping MYCH, Wisnu Wardoyo menegaskan MYCH merupakan hasil kelanjutan dari suksesnya program PYCH yang terbentuk melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Melalui regulasi tersebut, program pemberdayaan eknonomi diperluas ke berbagai wilayah lain seperti Maluku, NTT dan Aceh dengan tujuan memberdayakan pemuda melalui sektor-sektor strategis seperti P3.
“Tujuan utama kedatangan kami ke Maluku adalah merancang konsep pemberdayaan pemuda melalui sektor-sektor yang memiliki potensi besar, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Kami juga telah diberikan lahan seluas 2 hektar oleh Pemprov Maluku untuk mendukung pembangunan gedung MYCH yang akan menjadi wadah bagi kegiatan pemberdayaan ini,” ungkap Wardoyo.
Ditambahkan Wardoyo, pihaknya juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk memastikan program ini berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Maluku.
“Provinsi Maluku, khususnya Desa Lehari di Kota Ambon, telah teridentifikasi sebagai salah satu pusat peternakan ayam modern. Menyadari potensi besar ini, MYCH berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk membentuk kelompok peternakan yang akan berperan penting dalam mengembangkan sektor peternakan di wilayah tersebut, ” Bebernya.
Ditempat yang sama Kepala Desa atau Raja Negeri Leahari Yohanis Wellem Makatita, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif MYCH ini. Ia menegaskan bahwa kelompok Ora et Labora akan menjadi penggerak utama dalam meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor peternakan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif MYCH ini dan berharap kelompok peternak yang dibentuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Lehari. Ini adalah peluang besar bagi pemuda di desa untuk belajar, berkembang, dan menjadi bagian penting dari kemajuan daerah,” ujarnya.
Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Mohamad Adull Azis, mengungkapkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program MYCH dan pembentukan kelompok peternak ini. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya pengelolaan peternakan secara modern dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing peternak di Maluku.
“Kami akan menyuport kelompok ‘Ora et Labora’ dan berharap kelompok ini menjadi pionir dalam pengelolaan peternakan yang ramah lingkungan dan produktif,” kata Abdul Aziz.
Sementara itu Koordinator P3 MYCH dan juga Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian 2024 (Youth Entereneurship and Employment Support Service) Gilbert Tutubun mengungkapkan pandangannya terkait pentingnya inovasi dalam pengelolaan sektor P3, khususnya peternakan. Ia mengungkapkan bahwa kelompok peternak Ora et Labora akan mendapatkan berbagai pelatihan yang fokus pada manajemen peternakan modern, pemanfaatan teknologi, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
“MYCH memiliki komitmen besar dalam mendukung pemuda Maluku agar bisa mandiri dan sukses di sektor P3. Kami akan memberikan pelatihan yang mencakup manajemen keuangan, pemasaran hasil ternak, serta teknik peternakan modern yang sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini,” kata Gilbert Tutubun.
Ia juga menambahkan bahwa MYCH akan terus memantau dan mendampingi perkembangan kelompok ini hingga bisa menjadi pionir dalam peternakan modern di Maluku.
Sebagai seorang penggiat peternak muda, Liebert Huwae yang juga merupakan bagian dari komunitas MYCH, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya kolaborasi antara pemuda dan pemerintah dalam pengembangan sektor peternakan. Ia menekankan bahwa MYCH bukan hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga untuk memperkuat kolaborasi sosial antara pemuda dengan komunitas lokal.
“Peternakan tidak hanya tentang menghasilkan produk ternak, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar. MYCH mendukung kolaborasi yang baik antara pemuda dan masyarakat desa agar hasil yang diperoleh tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi tetapi juga bagi keberlanjutan sosial dan lingkungan,” tandasnya.
Program yang dirancang oleh MYCH bersama pemerintah setempat akan berfokus pada beberapa aspek penting dalam pengembangan kelompok peternak, seperti pelatihan teknis dan pendampingan, penggunaan teknologi moderen, pengembangan akses pasar, termasuk bantuan Saprodi. Dengan dukungan dari pemerintah dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, MYCH berharap kelompok ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan ekonomi desa serta memperluas pasar ternak hingga di tingkat nasional.