Tual, Tribun Maluku: kementerian Perdagangan (Kemendag)RI menetapkan Pasar Tual sebagai salah satu Pilot Project Digitalisasi Pasar Rakyat, sehingga Pemerintah Kota Tual perlu dukungan dari semua pihak untuk percepatan digitalisasi ini agar dapat terjawab dalam waktu cepat.
Hal ini diungkapkan, Wakil Walikota Tual Usman Tamnge saat Launching perdana aplikasi e- Maren dan Qris di Pasar Tual. Rabu ,(10/11/2021).
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tual terus mewujudkan Pasar Tual sebagai pasar rakyat digital bukanlah perkara mudah, dengan tantangan keterbatasan sarana infrastruktur jaringan internet yang belum lengkap.
” Perilaku masyarakat yang masih mengidolakan uang tunai dalam berbelanja, serta berbagai kendala lainnya, tentunya butuh strategy dan kesabaran untuk mewujudkan secara perlahan,” katanya.
Pencapaian harus dilakukan secara bertahap. Tamnge mengakui bahwa, masih banyak hal yang harus dibenahi di Pasar Tual termasuk kondisi sarana prasarana, manajemen pengolahan pasar yang belum optimal. Sehingga masih terjadi kehilangan pendapatan terjadi dari tahun ke tahun, dan berbagai persoalan lainnya.
” Diharapkan dengan penerapan teknology dalam mengelola pendapatan, kehilangan pendapatan dapat kita cegah dan masyarakat lebih percaya, merasa aman dan mudah dengan pelayanan yang diberikan,” ungkapnya.
” Tahun 2021 ini, kita harapkan outlet-outlet para pelaku UMKM telah tersedia QRIS dan jika dapat, sudah dipergunakan untuk bertransaksi oleh pembeli,” jelas Tamnge.
Dijelaskan Tamnge, Tahun 2021, penanganan covid19 lambat laun mengalami perbaikan, ekonomi perlahan pulih dan bangkit, dan disaat covid19 inilah justru menjadi kejayaan bagi teknology digital.
” Kita semuanya, suka atau tidak, harus beradaptadsi dan menerima perubahan ini. Covid19 menjadi entry point ketergantungan manusia terhadap teknology, gaya hidup berubah, pola kerja berubah, cara bersosialisasi kita yang tanpa batas, terhubung menembus waktu dan ruang, cara belajar disekolah,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Tual telah menyediakan aplikasi e-Maren agar masyarakat dapat digunakan untuk pembayaran sewa lokal/kios pasar Tual dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk/KTP.
” Tiga Tahun Perjalanan Pemerintahan saya dan Adam Rahayaan selaku Wali Kota Tual, kami berdua mempersembahkan untuk negri ini sebuah sistem elektronik Retribusi yang kita sebut e MAREN,” katanya.
Menurutnya, aplikasi e – MAREN dapat dipergunakan untuk pembayaran sewa lokal/kios pasar Tual dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk/KTP ini baru pertama di Maluku dan Pertama di Indonesia.
Olehnya itu kata dia. Penerapan teknologi ini tentunya dengan harapan memudahkan pekerjaan pedagang yang menyewa lokal pasar agar tidak perlu antri di loket pembayaran.
” Kewajiban membayar retribusi sewa pasar sudah bisa dilakukan, karena kita tidak memegang uang tunai lagi, pendapatan bisa aman sehingga bisa meningkatkan PAD Kota Tual dari sektor pasar, dan
yang paling penting kita bisa mengendalikan inflasi, karena
pembayaran dapat dilakukan dengan rupiah pecahan terkedil misalnya,” jelasnya.
Ditambahkan, dengan pelayanan digital bukan saja di pasar Tual namun perlahan akan diterapkan pada usaha- usaha lainnya, misalnya di parkiran, pembelian tiket fery serta pelayanan Pemerintahan Kota Tual lainnya.
” Apapun yang kita lakukan, seberat apapun itu, jika kita lakukan dengan niat tulus, saling kerjasama dalam semangat sinergy yang tinggi, komunikasi yang baik tentunya akan memudahkan pekerjaan itu untuk pencapaian VIsi dan Misi kita bersama,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Tual selalu terbuka untuk investasi bagi siapa saja, dan diharapkan dengan digitalisasi, investor akan lebih semangat untuk berinvestasi di Kota Tual, apalagi eksport import sudah mulai kita bangkitkan kembali dengan dukungan pemerintah pusat.