Ambon, Tribun Maluku: Dalam rangka mengendalikan inflasi di Provinsi Maluku, Pj. Gubernur Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si. IPU menyerahkan bantuan bibit Cabai secara simbolis kepada tiga orang petani di Kota Ambon.
Tujuannya adalah untuk peningkatan produksi Cabai dalam rangka pengendalian inflasi di daerah itu.
Usai penyerahan, Pj. Gubernur Maluku kepada wartawan mengatakan, Cabai adalah salah satu komoditi hortikultura pemicu inflasi.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian menyediakan bibit dan menyerahkan secara cuma-cuma kepada petani dan masyarakat untuk menanamnya.
Pj. Gubernur Maluku berharap, masyarakat di daerah itu bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam Cabai, sehingga jika harga Cabai naik maka masyarakat tidak terganggu dengan kenaikan harga tersebut.
Ikut menyerahkan bantuan bibit cabai tersebut adalah Pj. Wali Kota Ambon, Drs. Dominggus Kaya, M.Si dan Pj. Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Ny. Nita Sadali Ie, SP.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, penyerahan bibit Cabai ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri pada setiap Rapat Koordinasi Inflasi, dimana Pemerintah Daerah perlu mengambil langkah-langkah konkrit dalam pengendalian inflasi.
Menurut Dr. Tauda hingga saat ini tanaman Cabai masih menjadi salah satu bahan pangan penyumbang inflasi di Maluku dan Kabupaten/Kota daerah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Karena itu, bertepatan dengan Pencanangan POLIO di Desa Negeri Lama Kec. Baguala Kota Ambon, Senin (29/7/2024) dirangkaikan dengan penyerahan anakan Cabai kepada masyarakat dan kelompok tani di Kota Ambon.
Produksi Cabai semester I tahun 2024 mencapai 2.136 Ton dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama sedikit mengalami penurunan yakni 2.568 Ton.
Penurunan produksi ini kata Dr. Tauda antara lain disebabkan oleh pengaruh perubahan iklim ekstrim yakni curah hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir, bahkan terjadi banjir pada beberapa wilayah sentra produksi di Maluku yang menyebabkan kerusakan lahan pertanian.
Pada tahun 2024 ini Pemerintah Provinsi Maluku melalui Kementerian Pertanian memperoleh alokasi bantuan 200.000 anakan cabai yang saat ini sedang dikembangkan di Pusat Nursery Pembibitan Hortikultura Telaga Kodok.
Selanjutnya akan diberikan secara gratis kepada petani dan masyarakat di Provinsi Maluku yang membutuhkan.
Dikatakan, cabai rawit merupakan salah satu komoditi penyebab inflasi. Angka inflasi Provinsi Maluku bulan Juni 2024 (Minggu ketiga mencapai 3,03% y-o-y).
Kebutuhan Cabai pertahun mencapai 2.851 Ton dengan konsusmsi 1,48 kg/kapita/tahun.
Potensi produksi Cabai sampai Juni 2024 sebesar 2.136 Ton dengan kebutuhan mencapai 1.320 Ton, sehingga kelebihan produksinya diantar pulaukan.
Bantuan Provinsi Maluku melalui APBD yang sudah disalurkan adalah pengembangan Cabai 20 H berupa bibit, pupuk dan mulsa plastic di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur.
Harga cabai rawit per 27 Juli 2024 berfariasi dimana untuk Kota Ambon terendah Rp60 ribu/kg dan tetinggi Rp90 ribu/kg.
Permasalahan yang dihadapi adalah: Produksi tidak merata sepanjang tahun akibat perubahan cuaca, Harga meningkat pada acara Hari Besar Keagamaan dan Nasional, Distribusi antar wilayah terkendala kondisi kepulauan dan sifat Cabai Rawit yang gampang membusuk.