Ambon, Tribun Maluku: Pembangunan ketenagakerjaan merupakan kewajiban untuk peningkatan daya saing investasi dan ekspor suatu wilayah. Dalam upaya tersebut, pada Selasa 21 Maret 2023 di Hotel Elizabeth Ambon, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku dan OPD di lingkup Provinsi Maluku menyelenggarakan Forum OPD Disnakertrans Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Tahun 2023.
Dalam pembukaannya Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Endang Diponegoro mengatakan, mewujudkan SDM yang Profesional, Mandiri, Kreatif dan Berprestasi kini telah menjadi isu nasional.
Untuk itu diharapkan, melalui rapat Forum OPD Disnakertrans Provinsi dan Kabupaten/Kota di Maluku tahun 2023 ini, semua pihak dapat bersinergi dan merumuskan berbagai hal untuk dapat mengatasi masalah yang ada.
Kepala BPS Provinsi, Asep Riyadi, didaulat sebagai narasumber pertama dalam kegiatan ini yang menyampaikan tentang kondisi terkini ketenagakerjaan di Provinsi Maluku.
Salah satu poin penting dalam paparannya adalah adanya kesenjangan gender dimana masih ada kesenjangan yang tinggi antara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-laki dengan Perempuan.
“Angkatan kerja perempuannya masih belum bisa menyusul angkatan kerja laki-laki,” ucap Asep.
Lebih lanjut Asep Riyadi memaparkan tentang Struktur Ketenagakerjaan di Provinsi Maluku, pada Agustus 2022.
Menurut Asep Riyadi, Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Sedangkan Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan.
Jumlah Angkatan Kerja per Agustrus 2022 sebanyak 868.581 orang atau 65,46 persen, sementara yang Bukan Angkatan Kerja sebanyak 458.259 orang atau 34,54 persen, sehingga jumlah Penduduk Usia Kerja di Maluku sebanyak 1.326.840 orang.
Jumlah Pengangguran di Maluku sebanyak 59.737 orang atau 6,88 persen, sementara yang Bekerja sebanyak 808.844 orang atau 93,12 persen.
Pekerja Paruh Waktu sebanyak 240.517 orang atau 29,74 persen, sedangkan Pekerja Penuh sebanyak 472.888 orang atau 58,46 persen dan Setengah Pengangguran sebanyak 95.439 orang atau 11,80 persen.
Jumlah dan Tingkat Pengangguran di Maluku sejak Agustus 2020 sampai 2022 adalah: pada Agustus 2020 sebanyak 63,49 atau 7,57, pada Agustus 2021 turun menjadi 59,59 atau 6,93 dan pada Agustus 2022 menjadi 59,74 atau 6,88.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut jenis kelamin di Maluku pada Agustus 2020 sampai 2022: pada Agustus 2020 TPT Laki-Laki 8.02 persen sedangkan Perempuan 6,91 persen. Agustus 2021 TPT Laki-Laki 7,05 persen dan TPT Perempuan 6,75 persen. Sedangkan Agustus 2022 TPT Laki-Laki 5,03 persen sedangkan TPT Perempuan naik menjadi 9,65 persen.
Sedangkan TPT Perkotaan/Perdesaan pada Agustus 2020 adalah: Untuk TPT Perkotaan 12,23 persen dan TPT Perdesaan 4,44 persen. Pada Agustus 2021 TPT Perkotaan sebanyak 10,18 persen dan TPT Perdesaan 4,63 persen dan pada Agustus 2022 TPT Perkotaan 9,69 persen sementara TPT Perdesaan 4,72 persen.
Sementara itu, TPT menurut Kabupaten/Kota di Maluku per Agustus 2022 yaitu Kota Ambon memiliki TPT tertinggi sebesar 11,67 persen dan TPT terendah adalah Kabupaten Buru Selatan sebesar 0,98 persen.