Ambon, Tribun Maluku: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya saat ini sementara mengembangkan “Modeling Budidaya Rumpu Laut” di Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
Modeling budidaya rumput laut ini berproses dari hulu sampai di hilir (hulu-hilir).
Modeling ini dimulai dengan adanya bantuan Laboratorium Kultur Jaringan yang akan menghasilkan benih kultur jaringan,” kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan (BPHP), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku, Karolis Iwamony, SPi. M.Si di Ambon, Rabu (11/9/2024).
Menurut Iwamony, hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kultur jaringan tahan terhadap penyakit dan karaginannya lebih banyak, sehingga saat ini dikembangkan bibit rumput laut kultur jaringan di Kabupaten Maluku Tenggara.
“Selama ini Lab kultur jaringan rumput laut memang ada tapi di Balai Perikanan Budidaya Laut di Waiheru Ambon, sehingga untuk membawa benih rumput laut ke kabupaten-kabupaten di Maluku Tenggara Raya agak kesulitan, karena transportasinya cukup mahal,” kata Roy, sapaan Karolis Iwamony.
Dengan dibangunnya Laboratorium Kultur Jaringan di Kabupaten Maluku Tenggara maka Pusat (KKP) berharap, akan ada bibit rumput laut yang berkualitas di kemudian hari di daerah itu.
Selain itu, dibangun juga Kebun Bibit Rumput Laut yang hasilnya akan di bagikan kepada masyarakat atau pembudidaya rumput laut di daerah itu.
“Jadi dari benih yang dihasilkan di Lab, akan dipelihara di kebun bibit tersebut,” ucap Roy.
Kebun bibit rumput laut yang di bangun seluas 5 hektar, sementara untuk pembesaran rumput laut di program modeling seluas 45 hektar.
Diharapkan dengan adanya modeling ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat khususnya pembudidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara.
Dikatakan, tahun 2024 ini KKP hanya membangun Modeling Budidaya Rumpu Laut di Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tenggara) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Proyek yang di tangani langsung oleh KKP itu saat ini sementara dikerjakan dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2024 ini.
Terhadap hal itu, DKP Maluku membantu untuk memfasilitasi jalannya kegiatan seperti berkoordinasi dengan Pemkab Maluku Tenggara terkait persiapan lahan, bahkan persiapan untuk zona laut sesuai dengan RZWP3K (Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil), karena untuk budidaya rumput laut harus ada zona-zona/daerah khusus.
Diharapkan dengan adanya modeling rumput laut ini maka ke depan bibit rumput laut untuk kebutuhan masyarakat pembudidaya di wilayah Maluku Tenggara Raya menjadi lebih mudah dan lebih baik.
Ini merupakan sebuah investasi besar karena luasan budidaya rumput laut 45 hektar itu baru pertama di Maluku dan selama ini belum ada.
KKP melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing juga membangun Tempat Pengeringan Rumput Laut yang lokasinya berdekatan dengan lokasi budidaya.
“Untuk itu luasan 45 hektar Budidaya Rumput Laut sebagai Hulu dan Tempat Pengeringan Rumput Laut sebagai Hilir, menjadi perhatian serius dari KKP,” ungkap Roy.
Investasi besar ini sangat di dukung oleh DKP Maluku karena sangat membantu untuk ketersediaan bibit rumput laut yang cukup banyak, serta mengatasi kesulitan mendapatkan bibit rumput laut yang baik yang selama ini dikeluhkan oleh pembudidaya di daerah itu.
Diharapkan masyarakat di daerah itu harus melihat proyek tersebut sebagai sesuatu yang bermanfaat, selain itu menjaga bahkan nantinya dapat mengelolanya dengan baik pula.
“Jika nanti proyek ini mampu mensupply bahan baku rumput laut yang banyak, maka akan menjadi cikal bakal bagi Pusat untuk kemungkinan akan membangun industri juga di daerah itu,” tutup Roy.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Usaha Kecil dan Pengelolaan Pembudidayaan Ikan (PUKPPI) Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, Bakar, S.Pi saat dikonfirmasi melalui WathsAppnya di Langgur mengatakan, saat ini KKP sedang mengerjakan proyek modeling budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara.
Menurut Bakar, lokasi modeling rumput laut berada di perairan Ohoi/Desa Dunwahan, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara.
Sedangkan lokasi kebun bibit rumput laut dan gedung laboratorium kultur jaringan rumput laut berada di Ohoi Letvuan, Kecamatan Hoat Sorbay Kabupaten Maluku Tenggara.
Kini, progres pembangunan gedung laboratorium kultur jaringan sudah mencapai 35 persen dan diharapkan bisa selesai pada Desember 2024.
Terkait kelompok pembudidaya rumput laut kata Bakar, berjumlah 60 orang pembudidaya yang tergabung dalam 5 kelompok, serta 1 Koperasi.