PIRU, Tribun-Maluku : Momen sejarah baru tercipta di kota Piru Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat pada malam perayaan paskah Kristus tahun 2025, Piru 20 April 2025.
Dimana untuk pertama kalinya pemuda gereja ranting Tiberias Desa Piru menunjukan semangat toleransi dan kebersamaan antar orang basudara melalui pawai paskah dengan menggandeng Pemuda Mesjid Dusun Waimeteng Pantai (Waipan).
Iringan musik trompet dari Pemuda gereja ranting Tiberias dan hadrat dari pemuda Mesjid Waipan mengiringi pawai perayaan paskah.
Ketua angkatan muda ranting Tiberias Johan Selano mengatakan, kolaborasi paskah antara pemuda geraja ranting Tiberias dan pemuda Mesjid Waipan yang dilakukan adalah suatu momen penting untuk tetap mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di Kabupaten Seram Bagian Barat khususnya di Desa Piru.
“Kegiatan dapat ini menunjukkan kepada semua bahwa katong (kita) masyarakat Piru tetap ada dalam satu tali persaudaraan yang tidak terpisahkan,” ucap Selano.
Sementara itu Abdul Kahar Holle perwakilan pemuda Mesjid Waipan berharap agar kegiatan paskah dilakukan dapat menjadi panutan bagi semua masyarakat di Kabupaten bertajuk saka mese nusa.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap kehidupan sehari-hari hal utama adalah menjaga tatanan hidup orang basudara, dan yang sangat terpenting adalah menjaga keharmonisan hidup beragama,” ungkap Holle.
Dalam perayaan paskah ditandai dengan pembacaan deklarasi damai oleh kedua perwakilan.
Berikut Isi deklarasi damai paskah yang dibacakan : DEKLARASI DAMAI
1. Setiap orang mempunyai hak memeluk agama dan melaksanakan ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan kepercayaannya.
2. Saling menghargai ketika pemeluk agama lain sedang beribadah.
3. Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada agama lain.
4. Tidak melarang agama lain untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.
5. Tidak terprovokasi dengan berita bohong (Hoax) yang didengar atau disampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggunjawab.
‘Katong semua basudara potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng di patah dua, ale salam beta sarani katong dua basudara’.
Moment pembacaan deklarasi damai ditutup dengan menyanyikan lagu gandong disertai pelukan hangat oleh kedua perwakilan dan pemberian telur paskah dari pemuda Gereja ranting Tiberias kepada pemuda Mesjid Waimeteng Pantai.