Ambon, Tribun Maluku. Beberapa waktu yang lalu Komisi IV DPRD Provinsi Maluku melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku terkait dengan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024-2025 pada Sekolah Menengah Atas (SMA) juga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di 11 Kabupaten dan Kota di Maluku, terkhusus Kota Ambon.
Dalam Rakor itu Komisi IV dan Disdikbud Maluku mempunyai kesepakatan untuk SMA /SMK apabila dalam tahun ajaran ini minat masuk pada sekolah tujuan dari siswa itu banyak, maka diperbolehkan untuk sekolah melakukan dua shift pembelajaran yaitu pagi dan siang.
Terkait dengan membludaknya minat masuk siswa pada SMA Negeri 2 Ambon maka pihak sekolah tersebut harus melakukan pembelajaran dengan dua shift, karena di pastikan ada 16 Rombongan Belajar (Romber) dalam satu romber ada 36 siswa sehingga dibutuhkan ruangan belajar sebanyak 16 ruangan.
Target penerimaan siswa tergantung pada animo masyarakat untuk menjadikan SMA Negeri 2 Ambon sebagai sekolah favorit sangat tinggi, terlihat dari minat siswa yang mendaftar,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon, Ferdinan P. Soumoukil, S.Pi, M.Pd pada wartawan di ruang kerjanya di Ambon Selasa (05/07/2024) yang lalu.
Menurut Soumoukil, SMAN 2 Ambon bisa mengakomodir animo masyarakat/siswa untuk belajar di sekolah ini walaupun diperhadapkan pada keterbatasan yang ada seperti kondisi ruang belajar yang masih kurang.
Dengan kondisi ini dan juga tenaga pendidik yang tersedia maka sekolah ini bisa mengelola secara baik untuk memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas pada semua peserta didik yang ada.
Diakui, saat ini SMA Negeri 2 Ambon tidak bisa melakukan pembelajaran dengan 1 shift melainkan harus 2 shift, karena animo siswa lulusan SMP cukup tinggi masuk di sekolah ini.
“Kami bersyukur karena kami bisa di izinkan untuk pembelajaran dilakukan dengan shift pagi dan siang. Kalau pun nanti dianjurkan untuk melakukan 1 shift lagi, itu berarti harus menambahkan ruang belajar baru,” ungkap Soumoukil.