Dobo, Tribun-Maluku.com : Komisi IV DPRD Provinsi Maluku menemukan sejumlah permasalahan di Kabupaten Kepulauan Aru ketika melakukan kunjungan kerja pengawasan.
Sejumlah masalah tersebut dikemukakan pada sejumlah OPD yang merupakan mitra komisi ini dalam rapat bersama Pemerintah setempat di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Aru, Jumat (7/2/2020).
Dalam rapat bersama itu, dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary didampingi Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey,SE dan tujuh anggota Komisi lainnya.
Sejumlah permasalah yang dikemukakan diantaranya, masalah kemiskinan yang dilatar belakangi rumah yang tidak layak huni, masalah pendidikan (kekurangan tenaga guru), masalah kesehatan (kekurangan tenaga medis) serta minimnya pemberdayaan kelompok usaha kecil mikro (UKM) serta beberapa permasalahan lainnya.
Untuk itulah, diharapkan ada dukungan anggaran baik dari pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Sehingga segala problem yang terjadi di kepulauan Aru ini diharapkan dapat didorong dan ditindak lanjuti oleh Komisi IV sebagai mitra kerja.
Ketua Komisi IV Samson Atapary kepada Wartawan usai rapat bersama OPD terkait mengatakan, pengawasan yang dilakukan ini bertujuan agar dapat mengetahui secara pasti apa yang menjadi permasalahan dan keluhan yang dihadapi oleh Kabupaten Kepulauan Aru, terutama dengan OPD yang merupakan mitra dari Komisi IV DPRD Maluku.
“Apa yang jadi permasalahan serta kendala yang dihadapi atau dikemukakan oleh para OPD tadi, akan kami dorong dan ditindaklanjuti sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujar Atapary.
Dikatakannya, permasalahan di Kepulauan Aru tidak berbeda jauh dengan permasalahan yang di hadapi kabupaten/kota lainnya.
Sehingga tambah Atapary, dengan pengawasan yang lakukan oleh Komisi IV selama beberapa hari ini, benar-benar dapat melihat secara langsung apa yang menjadi permasalahan dan yang terjadi serta kendala yang dihadapi di Kepulauan Aru.
Untuk diketahui, Komisi IV DPRD Maluku melakukan Kunjungan Kerja Pengawasan di Kabupaten Kepulauan Aru selama tiga hari, terhitung hari Jumat, (7/2) dan akan kembali ke Ambon hari Senin, (10/2).