Ambon, Tribun-Maluku.com : Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, penyusunan rancangan APBD Perubahan Kota Ambon tahun anggaran 2015 tetap memperhatikan kondisi dan perkembangan makro ekonomi daerah ini.
“Ternyata perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kota Ambon dalam beberapa tahun terakhir menunjukan terjadinya peningkatan yang signifikan,” katanya saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang APBD-Perubahan tahun anggaran 2015 di Ambon, Senin (19/10).
Antara lain, lanjutnya, pada 2013 pertumbuhan ekonomi berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh badan pusat statistik (BPS) Kota Ambon hanya mencapai 5,20 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi di 2014 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,96 persen.
Dia mengatakan, terkait dengan hal itu, maka pertumbuhan ekonomi Kota Ambon pada 2015 diprediksikan mencapai 6,72 persen, yang pada sektor bangunan dan konstruksi diperkirakan bertumbuh 19,12 persen, sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan bertumbuh sebesar 11,27 persen, sektor industri pengolahan serta perdagangan , hotel dan restoran akan bertumbuh 6,69 persen.
“Secara absolut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Kota Ambon atas dasar harga konstan tahun 2013 mencapai Rp2,19 triliun dan mengalami peningkatan pada 2014 menjadi sebesar Rp2.32 triliun,” ujar Richard.
Karena meningkatnya kontribusi sektor jasa-jasa yang mencapai Rp629 miliar, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp576 miliar serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp470 miliar.
Dalam perubahan APBD Kota Ambon , prediksi PDRB atas dasar harga konstan pada 2015 diperkirakan akan mencapai Rp2,48 triliun atau bertumbuh sebesar 157 miliar dibanding dengan 2014.
Disisi lain menurutnya, inflasi Kota Ambon sampai dengan Agustus 2015 mengalami deflasi 1,77 persen, di mana kelompok penyumbang deflasi adalah bahan makanan sebesar 4,22 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,86 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen.
Sedangkan depresiasi rupiah terhadap dolar diperkirakan akan mempengaruhi inflasi secara umum. Namun, tidak signifikan karena dapat teratasi oleh kecepatan perputaran uang melalui mekanisme perbankan.
Karena itu inflasi Kota Ambon dalam perubahan APBD tahun anggaran 2015 diperkirakan akan tetap pada kisaran 4.00-4.50 persen.