Halte Untuk Bus Trans Amboina |
AMBON Tribun-Maluku.Com- Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya dipercayakan oleh Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengelola Bus Trans Amboina dalam melayani masyarakat, itu tidak berfungsi secara baik dan diharapkan Jopy Huwae selaku Pimpinan Perusahan dapat memperhatikan bahkan melakukan evaluasi terhadap kinerja bawahannya, terutama Erik Betaubun yang secara langsung mengelola operasional Trans Amboina tersebut.
Salah seorang Draiver atau sopir Bus Trans Amboina Hary.T, kepada Tribun-Maluku.Com, Selasa (29/10) mengungkapkan, dirinya telah bekerja selama 2 tahun lebih sebagai sopir, dan selama itu hampir sebagain besar mobil Trans Amboina tidak berfungsi untuk melayani masyarakat terutama para pelajar dan mahasiswa yang sangat membutuhkan pelayanan itu, mengingat tarip murah dan cepat tiba ditempat tujuan.
Menurut Hary, mobil Trans Amboina yang berjumlah 10 unit, itu hanya bisa bergerak atau beroperasi, jika sudah masuk dalam posisi Rental atau disewa, karena mendapat omzet atau pemasukan yang cukup besar jika dibandingkan dengan melayani masyarakat termasuk pelajar dan mahasiwa.
Dicontohkan sewa pergi pulang kota Ambon Natsepa 500 ribu rupiah, sedangkan ke Liang 800 ribu rupiah kata Hary.
Diakui, dirinya sebagai sopir kontrak yang berlaku selama 3 bulan dan dapat diperpanjang namun, Dia prihatin pengoperasian mobil Trans Amboina, yang dikelola PD Panca Karya dan sebagai tehnis pengelola Erik Betaubun, itu tidak melayani masyarakat hanya diparkir diareal Dok Talake sebagai rental sambil menunggu ada yang menyewa.
Padahal Pemda melalui Dinas Perhubungan yang sudah membangun banyak Halte dengan dana yang cukup besar agar Bus Trans Amboina itu dapat singgah untuk melayani masyarakat itu tidak berfungsi, dengan begitu diharapkan pimpinan PD Panca Karya melihat hal ini sekaligus dapat memperhatikan nasib para sopir tandas Hary.(TM.04).